Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buntut Merah Putih Terbalik di Rumah Gubernur Riau, Satu Regu Satpol PP Kena Sanksi dan Diganti, Kasatpol PP Mengaku Salah

Kompas.com - 29/08/2021, 12:25 WIB
Aprillia Ika

Editor

KOMPAS.com - Warganet sebelumnya dihebohkan dengan beredarnya sebuah foto yang memperlihatkan bendera merah putih terpasang terbalik di rumah dinas (Rumdis) Gubernur Riau di Jalan HM Thamrin, Kota Pekanbaru, Jumat (27/8/2021) pagi.

Di bawah tiang juga terlihat seorang anggota Satpol PP.

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP) Riau, Hadi Penandio membenarkan peristiwa bendera terbalik selama 2 jam itu. 

"Kejadiannya Jumat (27/8/2021) pagi. Bendera di pasang jam 06.00 WIB dan ketahuan (terbalik) jam 07.45 WIB, langsung kita perbaiki," kata Hadi kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Sabtu (28/8/2021). 

Baca juga: Sekelompok Pemuda Buka Bank Minyak Jelantah di Riau, Diekspor ke Singapura, Italia hingga Belanda Jadi Bahan Biodiesel

Kasatpol minta maaf, satu regi disanksi

Buntut dari peristiwa itu,  Kasatpol PP meminta maaf karena anggotanya memasang bendera merah putih terbalik.

Selain itu, satu regu pengibar bendera dikenakan sanksi dan diganti. 

"Saya atas nama Kepala Satuan meminta maaf atas kejadian ini," kata Hadi. 

Untuk sanksinya ke regu yang bertugas, sambung Hadi, ada yang berupa teguran dan ada fisik.

Baca juga: Gara-gara Bendera Merah Putih Dipasang Terbalik di Rumdin Gubernur Riau, 1 Regu Satpol PP Kena Sanksi

 

"Satu regu saya berikan sanksi, termasuk pengawasnya. Sanksi yang diberikan berupa teguran dan sanksi fisik," tegasnya.

Selain itu, sambung Hadi, semua anggota Satpol PP yang bertugas di kediaman Gubernur Riau segera diganti.

Baca juga: Bendera Merah Putih Terbalik di Rumah Gubernur Riau, Kasatpol PP: Saya Minta Maaf

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

7 Bacalon Bupati dan Wakil Bupati Daftar di PDI-P untuk Pilkada Pemalang

7 Bacalon Bupati dan Wakil Bupati Daftar di PDI-P untuk Pilkada Pemalang

Regional
Kades Terdakwa Kasus Pemerkosaan di Mamuju Divonis Bebas, Kejari Ajukan Kasasi

Kades Terdakwa Kasus Pemerkosaan di Mamuju Divonis Bebas, Kejari Ajukan Kasasi

Regional
Kakak Angkat di Ambon Bantah Telantarkan Adik di Indekos

Kakak Angkat di Ambon Bantah Telantarkan Adik di Indekos

Regional
7 Pria Perkosa Anak di Bawah Umur di Bangka, 5 Pelaku Masih Buron

7 Pria Perkosa Anak di Bawah Umur di Bangka, 5 Pelaku Masih Buron

Regional
Ibu dan Anak di Ende Tertimpa Material Longsor, 1 Tewas

Ibu dan Anak di Ende Tertimpa Material Longsor, 1 Tewas

Regional
Diduga Dipukuli Anak Kandung Pakai Kursi, Ibu di Palembang: Lama-lama Saya Bisa Mati karena Dia

Diduga Dipukuli Anak Kandung Pakai Kursi, Ibu di Palembang: Lama-lama Saya Bisa Mati karena Dia

Regional
Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Regional
Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Regional
Sebelum Mutilasi Istrinya, Tarsum Sempat Titipkan Anak dan Ingin Merantau ke Kalimantan

Sebelum Mutilasi Istrinya, Tarsum Sempat Titipkan Anak dan Ingin Merantau ke Kalimantan

Regional
Banjir di Sulsel Tewaskan Belasan Orang, Mitigasi Risiko Dipertanyakan

Banjir di Sulsel Tewaskan Belasan Orang, Mitigasi Risiko Dipertanyakan

Regional
Viral, Video Polisi Razia Kosmetik di Sekolah, Polda Lampung Sebut Misinformasi

Viral, Video Polisi Razia Kosmetik di Sekolah, Polda Lampung Sebut Misinformasi

Regional
Seorang Pria Hilang Diterkam Buaya di Sungai Bele NTT, Tim SAR Lakukan Pencarian

Seorang Pria Hilang Diterkam Buaya di Sungai Bele NTT, Tim SAR Lakukan Pencarian

Regional
Terdampak Kasus Timah, 2 Pabrik Sawit di Babel Berhenti Operasional

Terdampak Kasus Timah, 2 Pabrik Sawit di Babel Berhenti Operasional

Regional
Warga Aceh Utara Diduga Tewas Dianiaya Polisi, Wakapolres: Tidak Ada Pemukulan

Warga Aceh Utara Diduga Tewas Dianiaya Polisi, Wakapolres: Tidak Ada Pemukulan

Regional
Kasus Pembunuhan di Sukabumi, Pelaku Mengaku Membela Diri karena Dipaksa Berhubungan Badan

Kasus Pembunuhan di Sukabumi, Pelaku Mengaku Membela Diri karena Dipaksa Berhubungan Badan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com