Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Monumen Bajra Sandhi: Merawat Ingatan Perjuangan Kemerdekaan RI di Bali

Kompas.com - 16/08/2021, 12:54 WIB
Ach Fawaidi,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

BALI, KOMPAS.com - Sejarah panjang kemerdekaan Republik Indonesia (RI) tak bisa dilepaskan dari Bali.

Memiliki sejumlah kerajaan sebelum kemerdekaan, membuat Bali turut tampil sebagai daerah yang berjuang melawan penjajahan.

Sejumlah pertempuran merebut kemerdekaan tercatat terjadi di Bali.

Seperti Perang Jagaraga di tahun 1848-1849, Perang Kusamba di tahun 1849, Perlawanan Rakyat Banjar di tahun 1868, Perang Puputan Badung di tahun 1906, Puputan Klungkung di tahun 1908.

Selain itu ada perang Puputan Margarana di Desa Marga, Tabanan yang dilakukan oleh Letkol I Gusti Ngurah Rai beserta Laskar Ciung Wanara yang telah melakukan perang habis-habisan (Puputan) melawan Belanda pada tahun 1946.

Baca juga: Mengenal dr Soetomo, Pahlawan Kemerdekaan Kelahiran Nganjuk

Sederet perjuagan itu tentu meninggalkan kenangan yang mendalam bagi rakyat Bali.

"Perhatian terhadap jasa para pejuang di Bali diwujudkan dengan dibangunnya sebuah monumen Perjuangan Rakyat Bali atau dikenal dengan Bajra Sandhi," kata Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Monumen Perjuangan Rakyat Bali I Made Artana Yasa saat dihubungi, Senin (16/8/2021).

Sejarah pembangunan

Monumen Perjuangan Rakyat Bali atau dikenal dengan Bajra SandhiKOMPAS.com/Ach. Fawaidi Monumen Perjuangan Rakyat Bali atau dikenal dengan Bajra Sandhi

Proses pembangunan Bajra Sandhi memakan waktu yang cukup lama. Menurut Artana, proses awal pembangunan monumen tersebut dimulai pada 1981.

Saat itu, Prof. Dr. Ida Bagus Mantra, sebagai Gubernur Provinsi Bali menyelenggarakan Pesta Kesenian Bali kemudian menggelar sayembara desain Monumen Bajra Sandhi.

Diikuti oleh banyak seniman dan arsitektur terkemuka di Bali, pemenang sayembara desain Bajra Sandhi akhirnya dimenangkan oleh seorang generasi muda bernama Ida Bagus Gede Yadnya yang saat itu statusnya masih mahasiswa pada jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana.

"Beliau berhasil memenangkan dan menjadi juara dalam sayembara pembuatan desain Monumen Perjuangan Rakyat Bali yang dilakukan pada tahun 1981 dengan menyisihkan para arsitek seniornya yang ada di Bali," kata Artana.

Baca juga: Nama Agus Gratis Servis Motor hingga Dapat Diskon Bikin Website

Setelah diadakan penyempurnaan rancangan dan gambar, pada bulan Agustus 1988 melalui anggaran Pemerintah Daerah Propinsi Bali dilakukan peletakan batu pertama, sebagai tanda dimulainya pembangunan monumen.

Setelah melalui berbagai hambatan dan cobaan karena terjadi depresiasi uang Rupiah di tahun 1997, monumen yang berlokasi di area Niti Mandala Kota Denpasar terus dapat diselesaikan pada tahun 2001.

"Tapi pembanguan masih dilanjutkan dengan pembuatan diorama yang menggambarkan sejarah kehidupan orang Bali dari masa ke masa," ujar Artana.

Dibangun di lapangan Puputan Margarana yang luasnya 13,8 hektar dengan luas bangunan 70 x 70 meter, monumen tersebut akhirnya dapat diselesaikan pada tahun 2003.

Kemudian pada 14 Juni 2003, bersamaan dengan Pembukaan Pesta Kesenian Bali ke- 25 tahun 2003, Presiden RI Megawati Soekarnoputri secara resmi meresmikan Monumen Bajra Sandhi.

"Sejak saat itu monumen telah dapat dikunjungi oleh masyarakat umum," kata dia.

Baca juga: Strategi Gubernur Koster Perbaiki Covid-19 di Bali Demi Target Sepekan Luhut

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Buru Selebgram soal Arisan Bodong di Bengkulu, Kerugian Rp 2 Miliar

Polisi Buru Selebgram soal Arisan Bodong di Bengkulu, Kerugian Rp 2 Miliar

Regional
Hadi Santoso Gantikan Quatly Abdulkadir Alkatiri Jadi Wakil Ketua DPRD Jateng

Hadi Santoso Gantikan Quatly Abdulkadir Alkatiri Jadi Wakil Ketua DPRD Jateng

Regional
Terobos Palang Pintu, Motor Terserempet Kereta di Banyumas, 2 Orang Tewas

Terobos Palang Pintu, Motor Terserempet Kereta di Banyumas, 2 Orang Tewas

Regional
Laporkan Pelecehan Seksual, Mahasiswi PKL Jadi Tersangka UU ITE

Laporkan Pelecehan Seksual, Mahasiswi PKL Jadi Tersangka UU ITE

Regional
4 Selat Strategis Pelayaran Dunia yang Ada di Kawasan Indonesia

4 Selat Strategis Pelayaran Dunia yang Ada di Kawasan Indonesia

Regional
Bocah SD di Brebes Diduga Jadi Korban Pencabulan Tetangga, Modus Pelaku Pinjamkan Ponsel

Bocah SD di Brebes Diduga Jadi Korban Pencabulan Tetangga, Modus Pelaku Pinjamkan Ponsel

Regional
Pengangguran Terbanyak di Banten Lulusan SMK, BPS: Lulusan SD Paling Banyak Bekerja

Pengangguran Terbanyak di Banten Lulusan SMK, BPS: Lulusan SD Paling Banyak Bekerja

Regional
Kasus Ayah Perkosa Anak Terungkap saat Korban Ketakutan di Pojok Ruangan

Kasus Ayah Perkosa Anak Terungkap saat Korban Ketakutan di Pojok Ruangan

Regional
Ratusan Ribu Suara Pemilu di Babel Tidak Sah, KPU Siapkan Pengacara

Ratusan Ribu Suara Pemilu di Babel Tidak Sah, KPU Siapkan Pengacara

Regional
2.540 Ekor Burung Liar Diselundupkan ke Jawa, Diduga Hasil Perburuan Hutan Lampung

2.540 Ekor Burung Liar Diselundupkan ke Jawa, Diduga Hasil Perburuan Hutan Lampung

Regional
HUT Ke-477 Kota Semarang, Pemkot Semarang Beri Kemudahan Izin Nakes lewat Program L1ON

HUT Ke-477 Kota Semarang, Pemkot Semarang Beri Kemudahan Izin Nakes lewat Program L1ON

Kilas Daerah
Polda NTT Bentuk Tim Gabungan Ungkap Kasus Penemuan Mayat Terbakar di Kota Kupang

Polda NTT Bentuk Tim Gabungan Ungkap Kasus Penemuan Mayat Terbakar di Kota Kupang

Regional
Ketua Nasdem Sumbar Daftar Pilkada Padang 2024

Ketua Nasdem Sumbar Daftar Pilkada Padang 2024

Regional
Sopir Innova Tewas Diduga Serangan Jantung dan Tabrak 2 Mobil di Solo

Sopir Innova Tewas Diduga Serangan Jantung dan Tabrak 2 Mobil di Solo

Regional
Tujuan Pria di Semarang Curi dan Timbun Ratusan Celana Dalam Perempuan

Tujuan Pria di Semarang Curi dan Timbun Ratusan Celana Dalam Perempuan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com