Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Heboh Badan Candi Lor Peninggalan Mpu Sindok Dibalut Kain Merah Putih, Warga: Rapuh, Bisa Ambrol

Kompas.com - 15/08/2021, 07:27 WIB
Usman Hadi ,
Khairina

Tim Redaksi

 

NGANJUK, KOMPAS.com – Kondisi badan Candi Lor yang terbalut kain merah putih viral di media sosial (medsos).

Kehebohan muncul lantaran proses pemasangan kain merah putih tersebut dianggap mengencam kelestarian candi.

Di antara yang mengunggah kondisi Candi Lor terbalut kain merah putih ialah akun @cerita_nganjuk di Instagram.

Dalam postingannya, akun itu mengupload dua foto yang memperlihatkan Candi Lor yang sudah terbalut kain.

Viral! Merah putih raksasa melingkari Candi Lor Nganjuk,” tulis @cerita_nganjuk dalam unggahan dua foto tersebut seperti dilihat Kompas.com, Sabtu (14/8/2021).

Baca juga: Candi Lor, Peninggalan Mpu Sindok Dalam Cengkeraman Akar Pohon

Tak hanya di Instagram, rupanya kondisi Candi Lor terbalut kain merah putih juga ramai dibahas warganet di facebook. Adalah akun @Sukadimr Sukadi yang postingannya viral.

Akun @Sukadimr Sukadi ialah milik pegiat sejarah dari Komunitas Pecinta Sejarah Nganjuk, Sukadi.

Kompas.com sudah meminta izin ke yang bersangkutan untuk mengutip postingan di Facebook tersebut, dan ia mempersilakan.

“Melihat pemandangan kain merah putih dibalutkan pada tubuh Candi Lor rasanya miris sekali. Bangga dengan warna merah putih, tapi miris ketika melihat bangunan Candi Lor dipanjat saat memasang kain yang begitu besar,” kata Sukadi.

Menurut Sukadi, bata yang menjadi bahan baku bangunan Candi Lor saat ini kondisinya sudah rapuh. Hanya dengan sedikit sentuhan dan gesekan, bata tersebut bisa ambrol.

“Kondisi Candi Lor sudah rapuh, kena sentuhan sedikit saja kalau tidak hati-hati bisa ambrol,” sebutnya.

Sukadi melanjutkan, sangat mungkin Candi Lor merupakan salah satu di antara puluhan candi peninggalan Mpu Sindok yang tersisa.

Oleh karenanya, pemerintah sangat ingin menyelamatkan peninggalan cagar budaya di Nganjuk itu.

“Pemerintah melalui Dinas Pariwisata sudah memberi tulisan dilarang memanjat karena memang kondisinya sudah mengkhawatirkan. Kalau menurut saya, kegiatan seperti itu bukan nguri-uri budaya bangsa, justru mempercepat kerusakan,” tuturnya.

Baca juga: Curi Ponsel dan Hubungi Pemilik untuk Minta Tebusan, Pria Ini Ditangkap karena Suaranya Dikenali Polisi

Ia pun mengingatkan bahwa Candi Lor bukan hanya milik masyarakat Nganjuk, tapi milik negara yang dicagarkan atau dilindungi. Maka dari itu, setiap warga dilarang untuk melakukan kegiatan yang mengancam keselamatan situs.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Bullying' Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

"Bullying" Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

Regional
50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

Regional
Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Regional
Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Regional
Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Regional
Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Regional
Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Regional
Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Regional
Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Regional
Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Regional
Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

Regional
115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

Regional
Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Regional
Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com