ACEH UTARA, KOMPAS.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) serta Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI diminta untuk menjamin kehidupan dan masa depan atlet yang berlaga di Olimpiade Tokyo 2021.
Pernyataan itu disampaikan Hasballah, ayah dari lifter Indonesia, Nurul Akmal (+87 kilogram), putri yang berhasil finis di urutan kelima final cabang olahraga angkat besi di Olimpiade Tokyo.
Baca juga: Profil Nurul Akmal, Atlet Angkat Besi Anak Petani Aceh, Sukses Tembus Final Olimpiade Tokyo
Sekadar diketahui, Indonesia memberangkatkan 28 atlet pada delapan cabang olahraga di perhelatan terakbar olahraga dunia itu.
“Dulu setahu saya ada program khusus bagi atlet Olimpiade untuk diangkat menjadi CPNS. Ini formasi khusus untuk para atlet yang prestasinya sudah jelas di tingkat internasional. Saya harap, Nurul dan kawan-kawannya di Olimpiade Tokyo juga diangkat PNS lewat jalur khusus,” sebut Hasballah per telepon, Jumat (7/8/2021).
Dia menyebutkan, masa kejayaan atlet sangat singkat, sedangkan di sisi lain mereka memiliki keluarga untuk terus berkembang.
Apalagi, kata Hasballah, saat ini pemerintah sedang membuka tes calon pegawai negeri sipil (CPNS).
“Atlet pun semuanya sudah pulang ke Tanah Air. Saya harap ini menjadi perhatian presiden,” katanya.
Jadi tenaga kontrak tak menjamin masa depan Nurul
Nurul, kata Hasballah, saat ini sebagai tenaga kontrak di Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Aceh dengan gelar sarjana.
Tenaga kontrak, sambung Hasballah, tentu tidak menjamin hingga hari tua.
“Saya berdoa bukan hanya buat Nurul, tapi buat semua atlet yang sudah membanggakan Indonesia di Tokyo. Mereka pahlawan, bagi saya, Nurul selalu pahlawan di keluarga kami,” ujarnya.
Baca juga: Tembus Final Olimpiade Tokyo, Nurul Akmal Dapat Hadiah Rumah