Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspada Aksi Calo Plasma Konvalesen di Medsos, Ini Modusnya

Kompas.com - 30/07/2021, 19:24 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Belakangan ini, muncul praktik percaloan plasma konvalesen di media sosial.

Para calo disebut sering bikin resah keluarga pasien Covid-19 karena melakukan pemerasan.

Mereka tak segan mematok harga tinggi untuk kantong plasma konvalesen. Padahal, plasma konvalesen sangat dibutuhkan oleh pasien Covid-19.

Direktur Reserse Kriminal Khusus Kepolisian Daerah Jawa Timur Kombes Farman mengatakan, calo-calo itu memanfaaatkan unggahan kebutuhan plasma konvalesen yang disebar keluarga maupun rekan pasien Covid-19 di media sosial dan aplikasi percakapan.

Seringkali, dalam unggahan tersebut, pihak pasien Covid-19 mencantumkan nama dan nomor telepon keluarga.

Dalam praktiknya, para calo menghubungkan keluarga pasien yang membutuhkan plasma konvalesen dengan donor.

Lantas, calo tersebut meminta sejumlah uang dari keluarga pasien tersebut.

Baca juga: Polda Jatim Pantau Aktivitas Calo Plasma Konvalesen di Media Sosial

Aksi penipuan

Selain calo, marak juga aksi penipuan bermodus donor plasma konvalesen.

Terkait aksi penipuan ini, seorang pasien Covid-19 asal Sidoarjo, Jawa Timur, pernah menjadi korban.

Hal ini dituturkan oleh Sekretaris Palang Merah Indonesia (PMI) Jawa Timur Edi Purwinarto. Dia mengaku sempat mendapat laporan soal itu.

Setelah menyetorkan sejumlah uang, pasien tersebut justru tak segera mendapat plasma konvalesen yang dibutuhkan.

"Keluarga pasien ini melapor sempat ditawari plasma konvalesen oleh seseorang saat dia sangat membutuhkan dengan membayar sejumlah uang. Tapi setelah dibayar, orang tersebut menghilang," ucapnya, Rabu (28/7/2021).

Baca juga: Marak Praktik Calo, Pasien Covid-19 Diminta Tak Unggah Permintaan Plasma Konvalesen di Medsos

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Regional
Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Regional
Ratusan Ribu Suara Pemilu 2024 di Bangka Belitung Tidak Sah, NasDem Gugat ke MK

Ratusan Ribu Suara Pemilu 2024 di Bangka Belitung Tidak Sah, NasDem Gugat ke MK

Regional
Maksimalkan Potensi, Pj Walkot Tangerang Minta Fasilitas Kawasan Kuliner Parlan Dilengkapi

Maksimalkan Potensi, Pj Walkot Tangerang Minta Fasilitas Kawasan Kuliner Parlan Dilengkapi

Kilas Daerah
Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Jasad Korban Banjir Bandang Luwu

Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Jasad Korban Banjir Bandang Luwu

Regional
Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Regional
KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

Regional
Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Regional
Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Regional
Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Regional
Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Regional
Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Regional
KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

Regional
Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Regional
Pikap Pelat Merah Angkut Ribuan Liter Miras di Gorontalo

Pikap Pelat Merah Angkut Ribuan Liter Miras di Gorontalo

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com