Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Viral Jenazah Diangkut Kendaraan Roda 3 dari Rumah Sakit, Begini Penjelasan RSUD Caruban

Kompas.com - 27/07/2021, 20:12 WIB
Muhlis Al Alawi,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

MADIUN, KOMPAS.com - Sebuah video memperlihatkan keluarga membawa jenazah dengan kendaraan roda tiga dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Caruban Kabupaten Madiun, viral di media sosial.

Terdapat dua video yang diungah di grup Facebook Forum Won Medhioen pada Senin (26/7/2021) sore.

Hingga Selasa (27/7/2021) sore, video berdurasi 16 detik dan 28 detik itu dikomentari 500 warganet dan dibagikan 400 kali.

Dalam video itu nampak lima orang menaiki kendaraan roda tiga. Di bagian belakang, terdapat perekam video yang mengaku sebagai salah satu keluarga dari jenazah.

Perekam video menceritakan, mereka membawa saudaranya yang meninggal ke rumah.

Sebelum meninggal, saudaranya itu sempat dibawa ke IGD RSUD Caruban. Tiba di IGD, tim medis hendak melakukan tes cepat antigen sebelum melakukan tindakan medis lainnya.

Namun, keluarga menolak dilakukan tes cepat antigen.

Iki dulur lanangku gaes, mulih seko panti [RSUD Caruban], arep di-swab gak oleh aku. Saiki dadi mayit. Elingo gaes. Iki lho rakyate ngene ki (ini saudara lelakiku. Pulang dari rumah sakit (RSUD Caruban). Sekarang sudah menjadi mayat. Ingatlah. Ini lho rakyatnya seperti ini),” kata orang yang merekam.

Baca juga: Sejumlah RW di Surabaya Sudah Siapkan Rumah Isolasi Mandiri, Ini Alasannya...

Tak hanya itu, sang perekam juga menyesalkan kinerja RSUD Caruban Kabupaten Madiun.

Gaes, rumah sakit panti [RSUD Caruban] ki ngene ki lho. Wong loro ra dirumat. Tak gowo mulih, elingo gaes. Wong ra gablek dinggo peralat, tak viralno gaes. (Rumah sakit (RSUD Caruban) seperti ini lho. Orang sakit tidak dirawat. Aku bawa pulang, ingat ya. Orang tidak mampu dijadikan alat, maka aku viralkan ya),” kata perekam video itu lagi.

Kepala Instalasi Humas dan Promkes RSUD Caruban Kabupaten Madiun, Yoyok Andi Setyawan menjelaskan duduk perkara masalah tersebut.

Menurutnya, jenazah tersebut merupakan pria berinisial T (45) yang sempat dibawa keluarganya ke IGD. Saat hendak dilakukan tes cepat antigen, keluarga T menolak.

“Pasien datang bersama istri dan keluarganya. Kondisi pasien pada saat datang dalam keadaan hilang kesadaran. Perut membuncit satu bulan dan ada sesak napas. Dan empat hari sebelum dibawa ke ruamh sakit mengeluh mual-mual,” kata Yoyok saat dikonfirmasi, Selasa (27/7/2021).

Dokter menduga pasien menderita sakit liver. Hanya saja, pasien itu juga mengalami gejala sesak napas yang membuat tim medis harus waspada.

Halaman:


Terkini Lainnya

Sempat Bantah Aniaya Siswanya hingga Tewas, Kepsek di Nias Selatan Kini Jadi Tersangka

Sempat Bantah Aniaya Siswanya hingga Tewas, Kepsek di Nias Selatan Kini Jadi Tersangka

Regional
Tak Dibelikan Motor, Anak Tega Aniaya Ibu Kandung di Aceh Tengah hingga Babak Belur

Tak Dibelikan Motor, Anak Tega Aniaya Ibu Kandung di Aceh Tengah hingga Babak Belur

Regional
4 Hari Hilang Loncat dari Kapal, Warga Serang Belum Ditemukan

4 Hari Hilang Loncat dari Kapal, Warga Serang Belum Ditemukan

Regional
Kasus PMK Kembali Ditemukan di Boyolali, 41 Sapi Terjangkit

Kasus PMK Kembali Ditemukan di Boyolali, 41 Sapi Terjangkit

Regional
Aksi 'Koboi' Tewaskan Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto, Keluarga Korban: Usut Tuntas

Aksi "Koboi" Tewaskan Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto, Keluarga Korban: Usut Tuntas

Regional
Perjuangan Slaman Selama 38 Tahun Ubah Lahan Bakau Kritis di Pesisir Madura jadi Ekowisata

Perjuangan Slaman Selama 38 Tahun Ubah Lahan Bakau Kritis di Pesisir Madura jadi Ekowisata

Regional
Polisi Tangani Kasus Belatung di Nasi Kotak RM Padang di Ambon

Polisi Tangani Kasus Belatung di Nasi Kotak RM Padang di Ambon

Regional
Lampaui Rerata Nasional, Kalteng Sukses Turunkan Prevalensi Stunting hingga 3,4 Persen

Lampaui Rerata Nasional, Kalteng Sukses Turunkan Prevalensi Stunting hingga 3,4 Persen

Regional
Penjaring Ikan di Cilacap Hilang Terbawa Arus Sungai Serayu

Penjaring Ikan di Cilacap Hilang Terbawa Arus Sungai Serayu

Regional
Ditangkap, Pengumpul 1,2 Ton Pasir Timah Ilegal di Bangka Belitung

Ditangkap, Pengumpul 1,2 Ton Pasir Timah Ilegal di Bangka Belitung

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Penjelasan BMKG Soal Gempa Garut M 6,5, Guncangan Terasa hingga Jakarta dan Jawa Timur

Penjelasan BMKG Soal Gempa Garut M 6,5, Guncangan Terasa hingga Jakarta dan Jawa Timur

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com