Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kalau Kritik Dibalas Penjara, Ini Bahaya bagi Demokrasi"

Kompas.com - 26/07/2021, 20:46 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

AMBON,KOMPAS.com- Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) angkat bicara soal penangkapan seorang mahasiswa kader HMI di Ambon, Risman Soulissa.

Mahasiswa tersebut ditangkap setelah mengunggah seruan aksi demo mencopot Presiden Joko Widodo dan Gubernur Maluku Murad Ismail.

"Kalau kritik dibalas dengan penjara, ini bahaya bagi demokrasi,” kata Ketua PB HMI Fauzi Marasabessy saat dihubungi oleh Kompas.com, Senin (26/7/2021) malam.

Baca juga: Aktivis HMI Jadi Tersangka Usai Serukan Demo Copot Jokowi, Penasihat Hukum: Dia Ditangkap seperti Teroris

Fauzi mengatakan, tindakan polisi menangkap Risman terkesan otoriter.

“Polisi jangan terlalu otoriter. Bangsa Indonesia saat ini sudah keluar dari zaman otoriter mengapa masih ada cara-cara seperti ini,” kata Fauzi kepada Kompas.com via telepon, Senin malam (26/7/2021).

Dia meminta aparat tidak melakukan penangkapan di luar prosedur yang berlaku.

“Jangan bertindak di luar prosedur. Apalagi sampai memperlakukan orang lain seperti penjahat itu cara-cara otoriter yang sudah dilewati bangsa Indonesia," ujar Fauzi.

Baca juga: Mengeluh Dadanya Sesak, Pria yang Telah Menginap 1,5 Bulan di Hotel Ini Ditemukan Meninggal

Menurut Fauzi, pihaknya telah mendapat laporan kronologi penangkapan kader HMI tersebut.

Dari laporan yang diterima, saat membawa Risman, polisi tidak menunjukkan surat perintah penangkapan.

Selain itu penangkapan terhadap Risman juga dilakukan seperti menangkap seorang penjahat.

“Dari laporan yang kami terima penangkapan tidak sesuai prosedur. Tidak ada surat perintah penangkapan, ini menyalahi aturan ini otoriter,” tegasnya.

Baca juga: Pasien Covid-19 yang Sesak Napas Ditipu, Bermula Beli Tabung Oksigen Rp 7,5 Juta, Pelaku Ditangkap

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Oknum HRD di Halmahera Selatan Diduga Pakai Data 45 Karyawan untuk Pinjol

Oknum HRD di Halmahera Selatan Diduga Pakai Data 45 Karyawan untuk Pinjol

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Ketum GP Ansor Gus Addin Sebut Haerul Amri Aktivis Sejati NU

Ketum GP Ansor Gus Addin Sebut Haerul Amri Aktivis Sejati NU

Regional
Polisi Buru Selebgram soal Arisan Bodong di Bengkulu, Kerugian Rp 2 Miliar

Polisi Buru Selebgram soal Arisan Bodong di Bengkulu, Kerugian Rp 2 Miliar

Regional
Hadi Santoso Gantikan Quatly Abdulkadir Alkatiri Jadi Wakil Ketua DPRD Jateng

Hadi Santoso Gantikan Quatly Abdulkadir Alkatiri Jadi Wakil Ketua DPRD Jateng

Regional
Terobos Palang Pintu, Motor Terserempet Kereta di Banyumas, 2 Orang Tewas

Terobos Palang Pintu, Motor Terserempet Kereta di Banyumas, 2 Orang Tewas

Regional
Laporkan Pelecehan Seksual, Mahasiswi PKL Jadi Tersangka UU ITE

Laporkan Pelecehan Seksual, Mahasiswi PKL Jadi Tersangka UU ITE

Regional
4 Selat Strategis Pelayaran Dunia yang Ada di Kawasan Indonesia

4 Selat Strategis Pelayaran Dunia yang Ada di Kawasan Indonesia

Regional
Bocah SD di Brebes Diduga Jadi Korban Pencabulan Tetangga, Modus Pelaku Pinjamkan Ponsel

Bocah SD di Brebes Diduga Jadi Korban Pencabulan Tetangga, Modus Pelaku Pinjamkan Ponsel

Regional
Pengangguran Terbanyak di Banten Lulusan SMK, BPS: Lulusan SD Paling Banyak Bekerja

Pengangguran Terbanyak di Banten Lulusan SMK, BPS: Lulusan SD Paling Banyak Bekerja

Regional
Kasus Ayah Perkosa Anak Terungkap saat Korban Ketakutan di Pojok Ruangan

Kasus Ayah Perkosa Anak Terungkap saat Korban Ketakutan di Pojok Ruangan

Regional
Ratusan Ribu Suara Pemilu di Babel Tidak Sah, KPU Siapkan Pengacara

Ratusan Ribu Suara Pemilu di Babel Tidak Sah, KPU Siapkan Pengacara

Regional
2.540 Ekor Burung Liar Diselundupkan ke Jawa, Diduga Hasil Perburuan Hutan Lampung

2.540 Ekor Burung Liar Diselundupkan ke Jawa, Diduga Hasil Perburuan Hutan Lampung

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com