Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ambon Keluar dari Zona Merah Setelah 2 Pekan Terapkan PPKM Mikro

Kompas.com - 21/07/2021, 20:28 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

AMBON, KOMPAS.com- Kota Ambon, Provinsi Maluku akhirnya keluar dari zona merah atau risiko tinggi penyebaran Covid-19. Kini, Kota Ambon berada di zona oranye.

Ibu kota provinsi Maluku itu keluar dari zona merah penyebaran Covid-19 setelah jumlah pasien meninggal dunia dan penambahan kasus baru mulai melandai.

Di satu sisi, jumlah pasien sembuh terus bertambah.

“Saat ini Kota Ambon sudah ke keluar dari zona merah. Itu karena angka kematian pasien dan penambahan kasus terus melandai dan jumlah tingkat kesembuhan terus bertambah,” kata Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kota Ambon, Joy Adrianzs kepada wartawan di Ambon, Rabu (21/7/2021).

Baca juga: Bentuk Satgas Pengawasan Distribusi Tabung Oksigen, Polda Bali: Kartel, Monopoli Ditindak Tegas

Joy mengungkapkan, sesuai data Satgas Covid-19 nasional, Ambon dinyatakan keluar dari zona merah penyebaran corona sejak 18 Juli 2021 atau tiga hari lalu dengan skor 1,9.

“Tapi skor kita masih 1,9 ya,” ujarnya.

Dia menuturkan, Ambon bisa keluar dari zona merah setelah pemerintah Kota Ambon menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Mikro yang diperketat sejak 8 Juli 2021 lalu.

Menurutnya dampak dari penerapan PPKM mikro tersebut sangat signifikan terhadap penurunan jumlah kasus baru dan angka kematian yang melonjak dalam beberapa pekan sebelumnya.

“Jadi memang PPKM yang diterapkan sangat berdampak terhadap kasus corona di Ambon, saat ini sudah mulai melandai,” katanya.

Baca juga: Kisah Pilu Isnandar, Terpaksa Jual Rumah untuk Makan, 3 Tahun Tak Bisa Kerja karena Sakit

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Ingin Libatkan Megawati dalam Penyusunan Kabinet, Gibran: Semuanya Kami Mintain Masukan

Prabowo Ingin Libatkan Megawati dalam Penyusunan Kabinet, Gibran: Semuanya Kami Mintain Masukan

Regional
Perjuangan Guru Erni Seberangi Lautan demi Mengajar, Perahu yang Dinaiki Pernah Terbalik

Perjuangan Guru Erni Seberangi Lautan demi Mengajar, Perahu yang Dinaiki Pernah Terbalik

Regional
Cekcok dengan Ibunya, Mahasiswa di Banjarmasin Ditemukan Tewas Gantung Diri

Cekcok dengan Ibunya, Mahasiswa di Banjarmasin Ditemukan Tewas Gantung Diri

Regional
Banjir Rendam Sekolah di Maja Lebak, Semua Murid Diliburkan

Banjir Rendam Sekolah di Maja Lebak, Semua Murid Diliburkan

Regional
Untidar Magelang Kini Jadi BLU, Rektor Klaim UKT Tak Naik

Untidar Magelang Kini Jadi BLU, Rektor Klaim UKT Tak Naik

Regional
Kisah Siswa SDN 104 Krui, Naik ke Bukit Cari Sinyal Belajar 'Online' buat Ujian

Kisah Siswa SDN 104 Krui, Naik ke Bukit Cari Sinyal Belajar "Online" buat Ujian

Regional
Kisruh Penerima KIP Kuliah di Undip Semarang, Ini Penjelasan Pihak Kampus

Kisruh Penerima KIP Kuliah di Undip Semarang, Ini Penjelasan Pihak Kampus

Regional
Korupsi BLT Covid-19, Mantan Kades di Tangerang Divonis 2,5 Tahun Penjara

Korupsi BLT Covid-19, Mantan Kades di Tangerang Divonis 2,5 Tahun Penjara

Regional
28 Calon TKI Ilegal yang Akan Berangkat ke Malaysia Diselamatkan di Pesisir Nunukan

28 Calon TKI Ilegal yang Akan Berangkat ke Malaysia Diselamatkan di Pesisir Nunukan

Regional
Santap Jamur Liar dari Pekarangan Rumah, Sekeluarga di Cilacap Keracunan

Santap Jamur Liar dari Pekarangan Rumah, Sekeluarga di Cilacap Keracunan

Regional
Jalan Rangkasbitung-Bogor Longsor, Kendaraan Roda Empat Dialihkan ke Jalur Alternatif

Jalan Rangkasbitung-Bogor Longsor, Kendaraan Roda Empat Dialihkan ke Jalur Alternatif

Regional
Calon Perseorangan Pilkada Sumbar 2024 Butuh 347.532 Dukungan

Calon Perseorangan Pilkada Sumbar 2024 Butuh 347.532 Dukungan

Regional
Ingin Diresmikan Jokowi, Pembangunan Bendungan Keureto Aceh Dikebut

Ingin Diresmikan Jokowi, Pembangunan Bendungan Keureto Aceh Dikebut

Regional
Rugikan Negara Rp 8,5 Miliar, Mantan Dirut PDAM Kabupaten Semarang Ditahan

Rugikan Negara Rp 8,5 Miliar, Mantan Dirut PDAM Kabupaten Semarang Ditahan

Regional
Kebakaran Kapal Wisata di Labuan Bajo Diduga akibat Korsleting di Ruang Mesin

Kebakaran Kapal Wisata di Labuan Bajo Diduga akibat Korsleting di Ruang Mesin

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com