Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Orang Positif Covid-19 di Sleman Meninggal di Dalam Mobil

Kompas.com - 09/07/2021, 19:56 WIB
Wijaya Kusuma,
Khairina

Tim Redaksi

YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Dua orang warga Kabupaten Sleman yang terkonfirmasi positif Covid-19 meninggal dunia di mobil.

Satu orang meninggal saat akan ke rumah sakit dan satu lagi meninggal ketika perjalanan pulang usai swab.

"Iya benar, kemarin tanggal 8 Juli ada satu, tadi pagi ada juga satu," ujar Koordinator Posko Dekontaminasi Covid-19 BPBD Sleman, Vincentius Lilik Resmiyanto, Jumat (9/7/2021).

Baca juga: Alumni UGM Yogya Sukarela Buat Peti Mati untuk Jenazah Pasien Covid-19: Kami Berharap Stop Produksi

Peristiwa pertama terjadi tanggal 8 Juli 2021. Seorang warga Kecamatan Mlati berangkat ke sebuah klinik untuk swab. Kemudian, dari hasil swab diketahui positif Covid-19.

"Dari klinik hasilnya positif, terus mau dibawa pulang, meninggal di mobil," ucapnya.

Sedangkan yang kejadian kedua pada tanggal 9 Juli 2021. Ada salah satu warga Kecamatan Sleman positif Covid-19 dan menjalani isolasi mandiri.

Saat isolasi mandiri mengalami gejala kemudian dibawa ke rumah sakit.

"Memang positif, isoman ada gejala mau dibawa ke rumah sakit meninggal di mobil. Di rumah nafasnya sudah tersengal-sengal tidak ada oksigen terus mau dibawa ke rumah sakit, meninggal di mobil," tuturnya.

Lilik menuturkan sepengetahuanya peristiwa seperti ini di bulan-bulan sebelumnya belum pernah terjadi di Sleman.

Menurutnya, kasus positif Covid19 yang meninggal dunia pada Jumat ini mengalami penurunan. Lilik berharap kasus meninggal dunia bisa terus mengalami penurunan.

"Iya menurun, ini agak landai sampai jam 5 tadi 26, mudah-mudahan terus menurun," ucapnya.

Baca juga: Banyak Keluhan Stok Oksigen Menipis, Ganjar Minta Rumah Sakit Isi Aplikasi JOSS

Diungkapkanya, pada bulan Juli 2021 ini sudah tercatat ada 70 an kasus positif Covid-19 yang meninggal saat menjalani isolasi mandiri di rumah.

"Yang meninggal di rumah ada 6 hari ini, iya (isolasi mandiri) kalau kemarin kan sampai 10. Bulan Juli sampai tanggal 9 ini ada 70 an yang meninggal di rumah, memang banyak, iya ada komorbid, tanpa gejala terus cari rumah sakit susah, terus isman di rumah, kebanyakan seperti itu," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Regional
Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Regional
Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Regional
6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com