Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gas Metana Menyebur Setinggi 60 Meter dari Sumur Warga di Balikpapan

Kompas.com - 06/07/2021, 17:59 WIB
Zakarias Demon Daton,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

SAMARINDA, KOMPAS.com - Sebuah sumur bor di Balikpapan, Kalimantan Timur, mengeluarkan semburan gas alam metana, Senin (5/7/2021).

Areal titik semburan setinggi kurang lebih 60 meter itu, kini dipasang garis polisi guna menghindari percikan api yang bisa memicu kebakaran.

Kepala Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Balikpapan, Suseno mengatakan kejadian bermula ketika seorang pengebor air sumur bernama Arfani melakukan pengeboran menggunakan mesin celup di sebuah komplek perumahan baru, di RT 05 Kelurahan Sepinggan, Kecamatan Balikpapan Selatan, Kota Balikpapan, pekan lalu.

Baca juga: Medco Pastikan Tidak Ada Kebocoran Gas, Pengungsi Kembali ke Rumah

Ketika mata bor mencapai kedalaman 60 meter, pria usia 40 tahun sudah itu menemukan sumber air.

Sejak itu, air hasil pengeboran mulai dipergunakan untuk keperluan.

"Tapi sepekan  kemudian, tepatnya Senin (5/7/2021) dini hari sekitar pukul 02.00 Wita, tiba-tiba keluar semburan dari lubang sumur itu setinggi 60 meter dengan material air diserta kerikil," terang Suseno saat dihubungi Kompas.com, Selasa (6/7/2021).

Setelah mendengar laporan, Suseno mengajak Pertamina Hulu Mahakam (PHM) serta Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Balikpapan meninjau lokasi, sekaligus menguji kandungan material yang keluar dari lubang sumur berdiameter 3 inchi itu.

Baca juga: Permintaan Oksigen di RSUD Kanujoso Balikpapan Naik Tiga Kali Lipat

Ada beberapa unsur yang diuji, seperti gas beracun atau hidrogen sulfida (H2S), karbondioksida (CO2), metana (CH4) dan oksigen (O2).

"Hasilnya, gas beracun dan CO2 negatif. Hanya, Ch4 sebesar 7 persen, masih dibawa normal 10 persen. Tapi, senyawa CH4 ini bisa terbakar kalau ada percikan api. Makanya kami pasang garis pembatas biar para perokok tidak mendekat," terang dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Update Kasus Penemuan Mayat di Indekos Cirebon, Korban Berlumuran Darah dan Sempat Disembunyikan di Dalam Lemari Baju

Update Kasus Penemuan Mayat di Indekos Cirebon, Korban Berlumuran Darah dan Sempat Disembunyikan di Dalam Lemari Baju

Regional
KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

Regional
Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Regional
Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Regional
Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Regional
Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com