Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berburu Buah Jeruk di Ladang Pasir Pinggir Pantai Kulon Progo, Peminat Tinggi meski Pandemi

Kompas.com - 05/07/2021, 14:53 WIB
Dani Julius Zebua,
Khairina

Tim Redaksi

 

KULON PROGO, KOMPAS.com – Panen buah jeruk di ladang pinggir pantai sedang menjadi buruan warga Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Ladang buah itu berada di tanah berpasir putih pada wilayah Kalurahan Pleret, Kapanewon Panjatan, Kulon Progo.

Ratusan orang datang, memetik, mencicipi, tidak sedikit mencicipi sepuasnya di tempat, dan tentu saja membelinya untuk dibawa pulang.

Kebanyakan warga yang ke sana adalah penggemar buah berasa manis asam ini.

Pandemi tak menghalangi orang untuk mencari asupan bervitamin. Terlebih jeruk cukup baik untuk tubuh sekaligus meningkatkan imun.

Baca juga: Kisah Ratusan Santri di Salatiga Rutin Donasi Plasma, Terima Ratusan Telepon dari Keluarga Pasien Covid-19

Mujiono, asal Kalurahan Giripeni, mengaku sudah lebih satu jam di ladang itu bersama istri dan kedua anaknya untuk memilih jeruk yang disuka.

Mereka beralih dari satu pohon ke lainnya. Mereka mengumpulkan jeruk satu tas plastik besar.

“Mungkin empat atau bisa lima kilogram (banyaknya satu plastik). Kalau harga sekitar Rp 10.000-an,” kata Mujiono usai puas memetik jeruk, Sabtu (3/7/2021).

Mujiono menceritakan, kabar adanya kebun jeruk ini beredar di antara grup WhatsApp.

Dikabarkan di sana, pembeli bisa memilih dari pohon, memetik sendiri, mencicipi sepuasnya, lalu membeli yang sudah dipilih dengan harga jauh di bawah harga pasar.

Mujiono sekeluarga mengaku penggemar jeruk. Mereka membuktikan kebenaran pesan antarteman itu.

Di kebun, mereka memilih buah yang agak muda, kulit tipis permukaan halus dan empuk sebagai tanda belum dihinggapi lalat buah. Jeruk itu nanti akan diambil sarinya untuk diminum.

“Beda-beda milihnya. Memilih mencari selera manis, asem, kecut,” kata Mujiono.

Baca juga: Langgar PPKM Mikro, Warkop Aming Pontianak Diminta Tutup Sementara

Kebun jeruk ini milik Nandung Nurhachim, seorang PNS di kantor Kementerian Agama, bekerja sebagai penghulu. Ia juga berbisnis bibit pohon buah dan sudah mengirimkannya ke berbagai daerah di Indonesia.

Pengasuh Ponpes Al-Musyaffa ini mengembangkan ladang jeruk di lahan 20x1000 meter.

Lokasinya memanjang dari belakang rumah mengarah ke pantai. Di situ tumbuh 500 pohon jeruk.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

Regional
Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Regional
Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Regional
Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Regional
Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Regional
Sepekan Pantura Sayung Banjir Rob dan Jalan Demak-Kudus Tersendat, Sopir Truk: Lelah, Boros Solar

Sepekan Pantura Sayung Banjir Rob dan Jalan Demak-Kudus Tersendat, Sopir Truk: Lelah, Boros Solar

Regional
Simpan Narkoba di Rumah Dinas, Oknum Camat Ditangkap Polisi

Simpan Narkoba di Rumah Dinas, Oknum Camat Ditangkap Polisi

Regional
Semarang Night Carnival, Lalu Lintas di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran Dialihkan

Semarang Night Carnival, Lalu Lintas di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran Dialihkan

Regional
PDI-P Solo Minta Cawalkot yang Diusung Bertanggung Jawab Sejahterakan Masyarakat dan Tak Pindah Parpol Lain

PDI-P Solo Minta Cawalkot yang Diusung Bertanggung Jawab Sejahterakan Masyarakat dan Tak Pindah Parpol Lain

Regional
Terima Penghargaan dari Pemprov Jateng, Kota Semarang Jadi yang Terbaik dalam Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka

Terima Penghargaan dari Pemprov Jateng, Kota Semarang Jadi yang Terbaik dalam Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka

Regional
APBD Kalteng Meningkat 2 Kali Lipat dalam 8 Tahun, Capai Rp 8,79 Triliun pada 2024

APBD Kalteng Meningkat 2 Kali Lipat dalam 8 Tahun, Capai Rp 8,79 Triliun pada 2024

Regional
Kehidupan Ekonomi Kerajaan Demak

Kehidupan Ekonomi Kerajaan Demak

Regional
Pegawai Bea Cukai Ketapang yang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Burung Dicopot

Pegawai Bea Cukai Ketapang yang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Burung Dicopot

Regional
Kelola Air Tanpa Izin di Gili Trawangan, 2 Direktur Perusahaan Jadi Tersangka

Kelola Air Tanpa Izin di Gili Trawangan, 2 Direktur Perusahaan Jadi Tersangka

Regional
Diprotes, Unsoed Keluarkan Aturan Baru soal UKT, Diklaim Terjangkau

Diprotes, Unsoed Keluarkan Aturan Baru soal UKT, Diklaim Terjangkau

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com