Buah jeruk kembali dipanen sejak Bulan Ramadhan lalu. Orang-orang datang untuk membeli langsung dari kebun buah. Karena boleh memetik sendiri, kebun jadi viral membuat orang datang gilir ganti. Sepanjang sore saja ratusan orang datang dari berbagai kecamatan.
“Banyak sekali yang datang setiap hari. Sore seperti ini saja bisa ratusan orang datang,” kata Nandung.
Rupanya bukan hanya membeli jeruk semata. Banyak di antara warga datang sekaligus untuk piknik, sebagai alternatif obyek wisata.
Meski banyak orang datang silih berganti, kebun jeruk tak padat pengunjung lantaran lahannya yang sangat luas serta terbuka. Karena itu, pengunjung begitu bebas memilih buah yang disuka.
“Puas sih. Lebih asyik dan bisa foto-foto,” kata Pramita Tiara ditemui di antara pengunjung.
Baca juga: Perawat Puskesmas Dikeroyok 3 Orang yang Akan Ambil Paksa Tabung Oksigen
“Di sini menangnya karena bisa memilih. Jadi mau mencoba. Setelah mencoba enak dan manis,” kata Kristian Mayasari asal Bendungan, pengunjung yang lain.
Kebun jeruk ini ada sejak 2011. Semula 1.500 pohon. Panen sudah kesekian kali. Sekarang, sedikitnya 500 pohon dengan hasil 50 kilogram per pohon.
Kebun pinggir pantai ini berada di kawasan pertanian pantai yang dikembangkan oleh masyarakat. Kanan kiri dan sekelilingnya ada pohon kelapa hingga cabai.
“Sekaligus percontohan. Rupanya ladang pantai pun bisa berhasil ditanami seperti ini. Hasilnya tidak kurang-kurang,” kata Nandung.
Dalam perkembangannya, jeruk yang ditanam makin berlimpah. Pembeli diperbolehkan memilih sendiri buah, memetiknya, mencicipi di tempat. Setelah memilih, baru ditimbang dan dibayar.
Ada saja pengunjung sekaligus menganggap sebuah kegiatan piknik kecil-kecilan. Mereka sampai datang membawa tikar, bahkan sambil makan nasi bungkus di pinggir ladang.
Nandung mengaku tidak merasa rugi. Sekalipun bila ada orang makan jeruk sampai kenyang di tempat. Ia menganggap hal itu sedekah.
"Kami ini sodaqoh saja. Sebenarnya tujuannya untuk membuat pembeli senang,” kata Nandung.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.