Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kewalahan, Sejumlah RS di Yogya Sempat Tutup Sementara Layanan IGD

Kompas.com - 28/06/2021, 15:12 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Khairina

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Akhir pekan lalu, ramai di media sosial beberapa rumah sakit di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menutup sementara ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) karena penuh. Di antaranya, Rumah Sakit Panti Rapih dan PKU Muhammadiyah Yogyakarta.

Direktur RS Panti Rapih Yogyakarta Triputro Nugroho menjelaskan, di IGD RS Panti Rapih terjadi peningkatan pasien pada tanggal 26 Juni 2021, sehingga melebihi kapasitas baik itu di ruang rawat inap maupun IGD. 

Agar tetap bisa memberikan layanan maksimal kepada pasien, beberapa langkah ditempuh oleh pihak rumah sakit, salah satunya adalah dengan menutup ruang IGD sementara.

“Tanggal 26 Juni kapasitas rawat inap dan IGD sudah sampai melebihi kapasitas. Sudah ada 12-13 pasien yang menumpuk, crowded. Satu sisi kita ingin melayani, tapi tenaga kita terbatas, sehingga kita lakukan pengaturan. Tidak menerima sementara fokus pada pasien kami yang di IGD, istilahnya buka-tutup,” jelas dia saat jumpa pers secara daring melalui zoom meeting, Senin (28/6/2021).

Baca juga: Klaster Hajatan dan Dangdutan di Kulon Progo Tembus 90 Kasus, Dua RT Lockdown

Pada tanggal 27 Juni 2021, sambung dia, IGD di RS Panti Rapih sudah mulai dibuka kembali dan sudah menerima pasien. Pada Senin pagi  terdapat pasien sebanyak 16 orang.

“Ada yang sudah bisa pulang kita pulangkan, sekarang masih ada 2 pasien yang menunggu ruangan. Bukan berarti kita tidak melayani kami tetap melayani di dalam,” kata dia.

Sementara itu, Direktur RS PKU Muhammadiyah Kota Yogyakarta Muhammad Komaruddin menyampaikan, bahwa beberapa hari lalu pihaknya juga mengalami hal serupa yakni menutup sementara IGD di RS PKU Muhammadiyah. 

“Situasi yang terjadi saya kira di DIY sama, kalau kemarin beberapa hari lalu semua Unit Gawat Darurat (UGD) sementara tidak melayani pasien, itulah kondisinya karena terjadi stagnasi pasien dari UGD belum bisa masuk ke ruang isolasi dan masih berlanjut,” kata dia.

Untuk mengantisipasi hal itu terjadi kembali, pihaknya melakukan beberapa penambahan ruangan perawatan isolasi yang pada Senin sudah siap digunakan dan untuk ruang UGD dilakukan relokasi.

“Kami ada ruang untuk vaksinasi Covid-19 kita pindah di luar area rumah sakit, sedangkan ruang vaksinasi tadi kita siapkan untuk UGD Covid-19, saya hitung cukup untuk 12 tempat tidur. Ini kita lakukan untuk antisipasi jika terjadi penumpukan,” kata dia.

Baca juga: Perangkat Desa di Boyolali Dibakar Hidup-hidup, Berawal Jual Beli Tanah

Komaruddin mengungkapkan, yang juga menjadi masalah adalah ketersediaan sumber daya manusia (SDM) yang semakin berkurang, baik itu tenaga dokter maupun tenaga perawat.

Sebab, terdapat 20 tenaga kesehatan di RS PKU Muhammadiyah Kota terpapar Covid-19.

Di lain pihak, Kabid Pelayanan Kesehatan Dinkes DIY Yuli Kusumastuti menyampaikan selama dua minggu terakhir kenaikan kasus Covid-19 tidak hanya terjadi di DIY saja tetapi juga di provinsi lain.

Sekarang DIY telah mengoptimalkan 27 rumah sakit rujukan dan satu rumah sakit lapangan.

Tingginya lonjakan kasus Covid-19 membuat rumah sakit memiliki keterbatasan dalam memberikan layanan seperti ketersediaan tempat tidur, dan SDM.

“Semakin bertambah kasus ini tidak berimbang dengan ketersediaan bed, sehingga memang BOR (Bed Occupancy Ratio) di DIY memang kemudian semakin lama semakin tinggi, saat ini rata-rata per hari sudah mendekati 85 persen,” ungkapnya.

Menurut dia, angka BOR 85 persen tidak stagnan. Rumah sakit sudah berupaya maksimal dengan menambah kapasitas semampu rumah sakit.

Ditambah lagi, rumah sakit menanggung dua beban, yakni beban pasien Covid-19 dan non Covid-19.

“Di satu sisi rumah sakit menerima beban ganda, satu sisi pasien Covid harus dilayani, satu sisi tidak boleh menolak apalagi darurat,” kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saat Penjual Siomay di Semarang Curi 675 Celana Dalam...

Saat Penjual Siomay di Semarang Curi 675 Celana Dalam...

Regional
Eks Pejabat BUMD Cilegon Jadi Tersangka Korupsi Jalan Pelabuhan Rp 7 Miliar

Eks Pejabat BUMD Cilegon Jadi Tersangka Korupsi Jalan Pelabuhan Rp 7 Miliar

Regional
Jembatan Gantung Ngembik Magelang Dibongkar Lusa, Warga Bisa Lewat Jalur Alternatif Ini

Jembatan Gantung Ngembik Magelang Dibongkar Lusa, Warga Bisa Lewat Jalur Alternatif Ini

Regional
Anggota Geng Motor Pembacok Pelajar SMA Terancam 15 Tahun Penjara

Anggota Geng Motor Pembacok Pelajar SMA Terancam 15 Tahun Penjara

Regional
Rawan Terdampak Longsor, Warga Wolotopo Timur Ende Akan Direlokasi

Rawan Terdampak Longsor, Warga Wolotopo Timur Ende Akan Direlokasi

Regional
Soal 'Presidential Club', Gibran: Untuk Menyatukan Mantan Pemimpin

Soal "Presidential Club", Gibran: Untuk Menyatukan Mantan Pemimpin

Regional
Niatnya Berkonsultasi dengan Megawati Dinilai Tak Tepat, Gibran Buka Suara

Niatnya Berkonsultasi dengan Megawati Dinilai Tak Tepat, Gibran Buka Suara

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Awal Mula Perkenalan Suami di Cianjur Nikahi Istri yang Ternyata Laki-laki

Awal Mula Perkenalan Suami di Cianjur Nikahi Istri yang Ternyata Laki-laki

Regional
Kesal Kakinya Terinjak, Pemuda di Mamuju Tikam Seorang Pria

Kesal Kakinya Terinjak, Pemuda di Mamuju Tikam Seorang Pria

Regional
Bertemu Pj Gubernur Jateng, Bupati Arief Minta Ruas Jalan Provinsi di Blora Diperbaiki

Bertemu Pj Gubernur Jateng, Bupati Arief Minta Ruas Jalan Provinsi di Blora Diperbaiki

Regional
Pengerjaan 14 Proyek Perbaikan Jalan di Kebumen Dikebut, Mana Saja?

Pengerjaan 14 Proyek Perbaikan Jalan di Kebumen Dikebut, Mana Saja?

Regional
Kerangka Manusia Berpeci di Jalur Pendakian Gunung Slamet Berjenis Kelamin Laki-laki, Usianya 25 Tahun

Kerangka Manusia Berpeci di Jalur Pendakian Gunung Slamet Berjenis Kelamin Laki-laki, Usianya 25 Tahun

Regional
7 Pemuda Pemerkosa Remaja 15 Tahun di Babel Ditangkap

7 Pemuda Pemerkosa Remaja 15 Tahun di Babel Ditangkap

Regional
Gagal Menyalip, 3 Bocah yang Berboncengan Motor Tabrak Tiang Listrik, 2 Tewas

Gagal Menyalip, 3 Bocah yang Berboncengan Motor Tabrak Tiang Listrik, 2 Tewas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com