JAYAPURA, KOMPAS.com - Penunjukan Sekretaris Daerah (Sekda) Papua, Dance Yulian Flassy, sebagai pelaksana harian (Plh) Gubernur Papua oleh Kementerian Dalam Negeri, kini menjadi polemik.
Juru Bicara Gubernur Papua, Muhammad Rifai Darus menyebut, penunjukan tersebut dilakukan tanpa koordinasi dengan Lukas Enembe yang kini berada di Singapura untuk menjalani pengobatan.
Bahkan, ia menyebut Dance Yulian Flassy selama menjalankan tugasnya sebagai Sekda, jarang berkomunikasi dengan Lukas Enembe yang merupakan atasannya.
"Kami melihat bahwa dibutuhkannya koordinasi dan komunikasi, oleh karena itu indikasinya maladminsitrasi ini karena kurangnya komunikasi," kata Rifai, di Jayapura, Jumat (25/6/2021).
Baca juga: Gubernur Papua Surati Presiden, Protes Mendagri Tunjuk Sekda untuk Gantikan Tugasnya
Rifai menuding, sebagai bawahan, Dance Yulian Flassy tidak pernah melaporkan hasil kerjanya ke Lukas Enembe.
"Seharusnya ada koordinasi dan komunikasi, tapi kenyataaanya tidak seperti itu," kata dia.
Merespons hal tersebut, Sekda Papua, Dance Yulian Flassy, membantahnya.
Flassy menyebut dia cukup intens berkomunikasi dengan Gubernur Papua Lukas Enembe.