MALANG, KOMPAS.com - Sebanyak 29 orang mengadu menjadi korban kasus kekerasan seksual, fisik dan eksploitasi ekonomi di SMA Selamat Pagi Indonesia (SPI), Batu.
Aduan itu diterima melalui hotline posko pengaduan Pemerintah Kota Batu.
Dari 29 orang tersebut, ada yang masih berstatus siswa dan ada yang sudah berstatus alumni.
"Dengan kondisi yang ada di sana (SMA SPI), kan ada beberapa anak yang juga tidak selesai (sekolah), yang tidak sampai selesai yang hanya beberapa bulan di situ. Jadi memamg ada kategori-kategori yang disebutkan tadi (alumni dan siswa)," kata Ketua Sekretariat Tetap Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kota Batu, Daisy Pangalila di Kota Batu, Rabu (9/6/2021).
Baca juga: Ketua Komnas PA: Kekerasan Seksual SMA di Batu Terencana, Korban Dipanggil dengan Ancaman dan Janji
Korban yang mengadu berasal dari berbagai daerah.
"Pastinya mereka adalah anak-anak yang ada di SPI dalam kurun waktu berapa tahun terakhir itu. Seperti yang sudah disampaikan, mereka dari berbagai daerah di Indonesia," katanya.
Daisy tidak merinci detil isi pengaduan dari 29 orang itu. Meski demikian, Daisy mengatakan akan mengumpulkan seluruh aduan itu untuk disampaikan ke pihak kepolisian.
"Tugas saya adalah mengkomparasi data mengirimkannya ke Polres lalu dikirim ke Polda. Jadi soal itu saya pikir Polres atau Polda yang bisa menjawab. Karena saya tidak tahu apakah data itu sama dengan yang masuk di Polda atau tidak," katanya.
Baca juga: Dugaan Kekerasan Seksual Anak di Kota Batu, Polda Jatim Terima 20 Pengaduan dan 14 Laporan