Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rekonstruksi Pembunuhan Berantai Kulon Progo, Peragakan 36 Adegan, Pelaku Jatuhkan Korban

Kompas.com - 03/06/2021, 16:18 WIB
Dani Julius Zebua,
Khairina

Tim Redaksi

KULON PROGO, KOMPAS.com – NAF, tersangka pembunuhan berantai di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, agaknya berdarah dingin.

Pemuda berumur 22 tahun ini memperagakan bagaimana mengangkat korbannya yang setengah sadar dan menjatuhkan tubuh korban.

Ia lantas menyeret tubuh korban sampai ke lorong dalam bangunan kosong pada Dermaga Wisata Glagah dalam komplek wisata Pantai Glagah, Kapanewon Temon.

Baca juga: Pembunuh Berantai Kulon Progo Dikenal Sopan dan Aktif Berkesenian, Orangtua: Kami Terkejut

Perbuatan itu merupakan salah satu dari 36 adegan dalam rekonstruksi pembunuhan yang dilakukan NAF pada Takdir Sunariati (22) asal Pedukuhan Paingan, Kalurahan Sendangsari, Kapanewon Pengasih.

"Ada 36 adegan yang diperagakan dalam rekonstruksi kali ini. Tujuan rekonstruksi untuk mengetahui apa saja yang sebenarnya terjadi di lokasi pembunuhan," kata Kasat Reserse Kriminal Polres Kulon Progo, AKP Munarso ditemui usai rekonstruksi, Kamis (3/6/2021).

NAF tersangka tunggal kasus pembunuhan berantai dengan dua korban meninggal dunia. Kasusnya terungkap tepat dua bulan lalu.

Takdir korban kedua dalam kejadian ini, sekaligus jejak yang mengungkapkan tragedi ini.

Takdir merupakan gadis muda nan ramah yang bekerja di pengepakan briket. Ia ditemukan sudah tidak bernyawa dalam bangunan sepi dermaga wisata Glagah pada 2 April 2021 lalu.

Polisi menangkap pelaku, NAF, beberapa jam setelah Takdir ditemukan.

Tak hanya itu, tertangkapnya NAF sekaligus mengungkap kasus pembunuhan sebelumnya dengan korban Desi Sri Diantari, warga Pedukuhan Gadingan, Wates.

Pembunuhan terhadap Takdir mengingatkan kembali pada kematian Desi. Pasalnya, pelaku melakukan perbuatan serupa, yakni pembunuhan diawali dengan meracuni korban dengan minuman soda yang dioplos dengan obat flu.

Baca juga: Hadiri Rekonstruksi Pembunuhan Berantai, Orangtua Korban: Hukum Mati Pelaku

Rekonstruksi terlaksana pada empat tempat berbeda, yakni warung kelontong, kawasan Pelabuhan Perikanan Tanjung Adikarta di Kalurahan Karangwuni, Dermaga Wisata Pantai Glagah, dan berakhir di Stasiun KA Wates.

Awalnya, NAF dan Takdir jalan-jalan, termasuk ke pelabuhan perikanan Tanjung Adikarta, warung sekitar kawasan pelabuhan untuk membeli dua minuman bersoda dan obat flu. Lalu, mengajak korban ke Dermaga Wisata Pantai Glagah.

Di sana, NAF mengobrol dan memberi Takdir minuman soda yang ternyata sudah dioplos obat. Takdir segera lemas lalu tidak sadar diri setelah meminum minuman oplos itu. Ia tersungkur di pelataran dermaga.

NAF kemudian mengangkat tubuh Takdir yang telentang, membawa ke pinggir lantai keramik bangunan dermaga.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Bullying' Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

"Bullying" Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

Regional
50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

Regional
Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Regional
Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Regional
Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Regional
Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Regional
Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Regional
Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Regional
Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Regional
Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Regional
Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

Regional
115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

Regional
Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Regional
Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com