KOMPAS.com - Mayat FK, terduga pembunuh MS gadis 12 tahun di Minahasa ditolak oleh keluarganya.
Mayat FK ditemukan dalam kondisi menghitam setelah sepekan dicari oleh polisi. Diduga ia tewas setelah gantung diri.
T, istri FK berkali-kali menegaskan jika ia tak mau menerima mayat suaminya yang dtemukan di perkebunan dekat rumahnua di Desa Koha, Minahasa.
Semnentara itu di Semarang, G alias L menculik R (39) warga Desa Kandangan Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang karena tak terima korban pernah menjalin hubungan dengan istri G.
R diculik dan dianiaya oleh tujuh pelaku. Ia juga disekap dipaksa untuk menjual mobil L300 miliknya.
Dua berita tersebut menjadi perhatian pembaca Kompas.com dan berikut 5 berita populer Nusantara selengkapnya:
Setelah penemuan mayat MS, FK menghilang dan selama sepekan ia dalam pencarian polisi. Hingga akhirnya dia ditemukan tewas dengan tubuh menghitam di kebun dekat rumahnya, Jumat (28/5/2021).
"Saya sudah tak mau terima, mau dibuat apa kek, saya tak mau terima," kata T, istri F dengan tegas dan berulang kali.
T berceriya selama ini hubungan dengan suaminya baik-baik saja dan tak ada pertengkaran di antara keduanya. Mereka juga sudah punya tiga cucu.
"Ada anak saya di sini dan lainnya di daerah lain," kata dia.
Kepada Tribun, T hanya menyebut bahwa ia tak mau terima jenazah tersebut. Selebihnya ia bungkam.
Menanggapi hal itu, Wali Kota Medan Bobby Nasution mengaku akan berkoordinasi dengan pihak kepolisian agar garis polisi yang dipasang segera dicopot.
Bobby mengatakan, lokasi tersebut seharusnya tetap dibuka, karena sangat dibutuhkan masyarakat untuk mengecek kondisi kesehatan mereka.