Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mulai Hari Ini Keluar dari Banyumas Wajib Bawa Surat Bebas Covid-19

Kompas.com - 18/05/2021, 15:40 WIB
Fadlan Mukhtar Zain,
Dony Aprian

Tim Redaksi

PURWOKERTO, KOMPAS.com - Selama masa pengetatan pasca-mudik, warga yang akan keluar dari wilayah Banyumas, Jawa Tengah, wajib membawa surat bebas Covid-19.

Kebijakan tersebut sebagai upaya pengendalian penyebaran Covid-19 pasca-mudik.

Baca juga: Muncul Lagi Klaster Covid-19 di Banyumas, Bupati: Terpaksa Micro Lockdwon

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Banyumas Agus Nur Hadi mengatakan, pihaknya akan melakukan penyekatan di empat titik perbatasan mulai hari ini, Selasa (18/5/2021) hingga 24 Mei 2021.

"Ada empat titik, yaitu Wangon, Ajibarang, Sokaraja dan Tambak," kata Agus kepada wartawan di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Selasa.

Posko tersebut dijaga tim gabungan dari unsur TNI, Polri, Dinhub, Satpol PP dan petugas kesehatan.

"Untuk itu kami imbau kepada pelaku perjalanan agar melengkapi dan membawa surat bebas Covid-19," ujar Agus.

Baca juga: Klaster Baru Penyebaran Covid-19 di Banyumas Bermunculan, Tempat Isolasi Penuh

Surat bebas Covid-19 yang dimaksud adalah hasil tes antigen atau swab PCR yang berlaku 1X24 jam atau hasil tes GeNose C-19 yang dikeluarkan sebelum keberangkatan.

"Apabila tidak dapat menunjukkan hasil tes tersebut, maka kami akan melakukan tes antigen di posko," jelas Agus.

Bagi pelaku perjalanan yang dinyatakan positif Covid-19, kata Agus, akan dievakuasi ke rumah karantina di Baturraden.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Ingin Libatkan Megawati dalam Penyusunan Kabinet, Gibran: Semuanya Kami Mintain Masukan

Prabowo Ingin Libatkan Megawati dalam Penyusunan Kabinet, Gibran: Semuanya Kami Mintain Masukan

Regional
Perjuangan Guru Erni Seberangi Lautan demi Mengajar, Perahu yang Dinaiki Pernah Terbalik

Perjuangan Guru Erni Seberangi Lautan demi Mengajar, Perahu yang Dinaiki Pernah Terbalik

Regional
Cekcok dengan Ibunya, Mahasiswa di Banjarmasin Ditemukan Tewas Gantung Diri

Cekcok dengan Ibunya, Mahasiswa di Banjarmasin Ditemukan Tewas Gantung Diri

Regional
Banjir Rendam Sekolah di Maja Lebak, Semua Murid Diliburkan

Banjir Rendam Sekolah di Maja Lebak, Semua Murid Diliburkan

Regional
Untidar Magelang Kini Jadi BLU, Rektor Klaim UKT Tak Naik

Untidar Magelang Kini Jadi BLU, Rektor Klaim UKT Tak Naik

Regional
Kisah Siswa SDN 104 Krui, Naik ke Bukit Cari Sinyal Belajar 'Online' buat Ujian

Kisah Siswa SDN 104 Krui, Naik ke Bukit Cari Sinyal Belajar "Online" buat Ujian

Regional
Kisruh Penerima KIP Kuliah di Undip Semarang, Ini Penjelasan Pihak Kampus

Kisruh Penerima KIP Kuliah di Undip Semarang, Ini Penjelasan Pihak Kampus

Regional
Korupsi BLT Covid-19, Mantan Kades di Tangerang Divonis 2,5 Tahun Penjara

Korupsi BLT Covid-19, Mantan Kades di Tangerang Divonis 2,5 Tahun Penjara

Regional
28 Calon TKI Ilegal yang Akan Berangkat ke Malaysia Diselamatkan di Pesisir Nunukan

28 Calon TKI Ilegal yang Akan Berangkat ke Malaysia Diselamatkan di Pesisir Nunukan

Regional
Santap Jamur Liar dari Pekarangan Rumah, Sekeluarga di Cilacap Keracunan

Santap Jamur Liar dari Pekarangan Rumah, Sekeluarga di Cilacap Keracunan

Regional
Jalan Rangkasbitung-Bogor Longsor, Kendaraan Roda Empat Dialihkan ke Jalur Alternatif

Jalan Rangkasbitung-Bogor Longsor, Kendaraan Roda Empat Dialihkan ke Jalur Alternatif

Regional
Calon Perseorangan Pilkada Sumbar 2024 Butuh 347.532 Dukungan

Calon Perseorangan Pilkada Sumbar 2024 Butuh 347.532 Dukungan

Regional
Ingin Diresmikan Jokowi, Pembangunan Bendungan Keureto Aceh Dikebut

Ingin Diresmikan Jokowi, Pembangunan Bendungan Keureto Aceh Dikebut

Regional
Rugikan Negara Rp 8,5 Miliar, Mantan Dirut PDAM Kabupaten Semarang Ditahan

Rugikan Negara Rp 8,5 Miliar, Mantan Dirut PDAM Kabupaten Semarang Ditahan

Regional
Kebakaran Kapal Wisata di Labuan Bajo Diduga akibat Korsleting di Ruang Mesin

Kebakaran Kapal Wisata di Labuan Bajo Diduga akibat Korsleting di Ruang Mesin

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com