YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pemudik yang masuk ke Kota Yogyakarta tercatat sebanyak 225 orang.
Ketua Harian Satgas Covid-19 Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi mengatakan, setiap pemudik yang lolos sampai ke Kota Yogyakarta telah dilaporkan di posko-posko pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) berbasis mikro di setiap RT.
"Satgas Covid-19 Kota Yogyakarta mencatat, orang yang datang mudik sejumlah 225 orang. Kedatangan warga yang mudik dilaporkan dari Posko PPKM mikro di setiap RT," kata Heroe kepada wartawan, Senin (10/5/2021).
Baca juga: Lonjakan Kasus di Sumsel Diduga akibat Virus Corona Jenis Baru
Heroe mengatakan, sempat terjadi penurunan jumlah pemudik, rata-rata 10-16 orang per hari.
"Lalu terjadi peningkatan kembali pada 6-7 Mei, tercatat ada 82 pemudik masuk Kota Yogyakarta, dan tanggal 8-9 Mei hanya 4 orang," ujar dia.
Menurut Heroe, sebelum Mei 2021, kedatangan bus sempat melonjak tinggi.
"Awal Mei yang lalu sempat mencapai 360 bus datang pada satu malam. Tetapi tujuan tersebar di Jawa Tengah bagian selatan. Tetapi hari-hari berikutnya, bus-bus yang datang di terminal tidak ada isinya," kata dia.
Baca juga: Beralasan Akan Menikah, Pemudik Ini Lolos dari Pos Penyekatan
Menurut Heroe, di Kota Yogyakarta memiliki posko PPKM mikro sebanyak 2.535.
Salah satu tugas dari posko PPKM mikro tersebut adalah mencatat pemudik yang lolos ke Kota Yogyakarta.
"Pemudik sudah tercatat di 2.535 posko PPKM mikro seluruh Kota Yogyakarta, dan sudah dikondisikan untuk isolasi mandiri, baik itu di rumah dan ada yang isolasi di hotel," ujar Heroe.
Menurut Heroe, pemudik yang datang telah mengantongi surat sehat Covid-19.
Belum ada laporan warga yang datang ke Kota Yogyakarta dengan kondisi tidak sehat.
"Artinya tidak ada laporan bahwa ada warga yang kondisi tidak sehat ketika pulang ke kampung halamannya. Sebaran orang mudik tersebut tercatat merata di semua kecamatan," kata dia.
Meski demikian, tidak semua wilayah menerima warga yang mudik.
Beberapa posko PPKM mikro meminta warganya agar tidak melakukan mudik di libur Lebaran tahun ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.