Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

872 Kendaraan dari Jakarta dan Bandung Diminta Putar Balik di Pos Gentong Tasikmalaya

Kompas.com - 06/05/2021, 15:46 WIB
Irwan Nugraha,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Petugas Pos Penyekatan Gentong Tasikmalaya, Jawa Barat, mencatat, sebanyak 872 kendaraan diminta putar balik hingga Kamis (6/5/2021) siang.

Ratusan kendaraan yang terdiri dari mobil dan motor pemudik itu berasal dari Jakarta dan Bandung.

Kendaraan didominasi oleh pemudik motor yang berangkat sejak Rabu malam hingga Kamis dini hari.

Baca juga: Kamis Siang, 300 Motor dan 140 Mobil Diminta Putar Balik di Karawang

"Sehari ini, kita sudah memutarbalikkan kendaraan pemudik yang tak memiliki keterangan di pos penjagaan. Sejak pagi tadi sampai sore ini 201 kendaraan dan sejak dini hari tadi sampai pagi tadi 671 kendaraan," ujar Perwira Pengendali Pos Gentong Tasikmalaya Kompol Gunarto, kepada wartawan di lokasi penyekatan, Kamis.

Kawasan Fly Over Gentong, Kabupaten Tasikmalaya, selama ini dikenal wilayah macet selama musim mudik Lebaran, sebelum adanya Tol Cikampek-Palimanan (Cipali).

Jalur Gentong sempat menjadi jalur mudik utama di selatan Jawa, sebelum beroperasinya Tol Cipali.

Jalur Gentong merupakan rangkaian jalur mudik dari arah Bandung via Nagrek ke arah Tasikmalaya, Ciamis, Banjar sampai ke Cilacap, Jawa Tengah.

"Saya minta kepada masyarakat untuk mematuhi larangan mudik untuk antisipasi penyebaran Covid-19. Jadi, kalau tak memiliki keterangan surat bebas corona, jangan memaksakan untuk mudik, karena petugas di pos penyekatan akan meminta untuk kembali lagi ke daerah asalnya," kata Gunarto.

Baca juga: Virus Corona Jenis Baru Ada di Tangsel dan Kabupaten Tangerang

Pantauan Kompas.com hingga Kamis sore, lalu lalang kendaraan di wilayah pos penyekatan Gentong sudah sepi dan tak seramai sejak malam sampai pagi tadi.

Beberapa petugas gabungan TNI, Polri dan Pemerintah Daerah Tasikmalaya masih siaga memeriksa setiap kendaraan yang lewat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

4 Selat Strategis Pelayaran Dunia yang Ada di Kawasan Indonesia

4 Selat Strategis Pelayaran Dunia yang Ada di Kawasan Indonesia

Regional
Bocah SD di Brebes Diduga Jadi Korban Pencabulan Tetangga, Modus Pelaku Pinjamkan Ponsel

Bocah SD di Brebes Diduga Jadi Korban Pencabulan Tetangga, Modus Pelaku Pinjamkan Ponsel

Regional
Pengangguran Terbanyak di Banten Lulusan SMK, BPS: Lulusan SD Paling Banyak Bekerja

Pengangguran Terbanyak di Banten Lulusan SMK, BPS: Lulusan SD Paling Banyak Bekerja

Regional
Kasus Ayah Perkosa Anak Terungkap saat Korban Ketakutan di Pojok Ruangan

Kasus Ayah Perkosa Anak Terungkap saat Korban Ketakutan di Pojok Ruangan

Regional
Ratusan Ribu Suara Pemilu di Babel Tidak Sah, KPU Siapkan Pengacara

Ratusan Ribu Suara Pemilu di Babel Tidak Sah, KPU Siapkan Pengacara

Regional
2.540 Ekor Burung Liar Diselundupkan ke Jawa, Diduga Hasil Perburuan Hutan Lampung

2.540 Ekor Burung Liar Diselundupkan ke Jawa, Diduga Hasil Perburuan Hutan Lampung

Regional
HUT Ke-477 Kota Semarang, Pemkot Semarang Beri Kemudahan Izin Nakes lewat Program L1ON

HUT Ke-477 Kota Semarang, Pemkot Semarang Beri Kemudahan Izin Nakes lewat Program L1ON

Kilas Daerah
Polda NTT Bentuk Tim Gabungan Ungkap Kasus Penemuan Mayat Terbakar di Kota Kupang

Polda NTT Bentuk Tim Gabungan Ungkap Kasus Penemuan Mayat Terbakar di Kota Kupang

Regional
Ketua Nasdem Sumbar Daftar Pilkada Padang 2024

Ketua Nasdem Sumbar Daftar Pilkada Padang 2024

Regional
Sopir Innova Tewas Diduga Serangan Jantung dan Tabrak 2 Mobil di Solo

Sopir Innova Tewas Diduga Serangan Jantung dan Tabrak 2 Mobil di Solo

Regional
Tujuan Pria di Semarang Curi dan Timbun Ratusan Celana Dalam Perempuan

Tujuan Pria di Semarang Curi dan Timbun Ratusan Celana Dalam Perempuan

Regional
Banjir Rob Demak, Kerugian Petambak Ikan Capai 14 Miliar Setahun Terakhir

Banjir Rob Demak, Kerugian Petambak Ikan Capai 14 Miliar Setahun Terakhir

Regional
Sebelum Meninggal, Haerul Amri Keluhkan Mata Perih dan Kebas

Sebelum Meninggal, Haerul Amri Keluhkan Mata Perih dan Kebas

Regional
Bukan Fenomena 'Heat Wave', BMKG Sebut Panas di Jateng Disebabkan Hal Ini

Bukan Fenomena "Heat Wave", BMKG Sebut Panas di Jateng Disebabkan Hal Ini

Regional
301 KK Warga Desa Laingpatehi dan Pumpente di Pulau Ruang Akan Direlokasi, Pemprov Sulut: Mereka Siap

301 KK Warga Desa Laingpatehi dan Pumpente di Pulau Ruang Akan Direlokasi, Pemprov Sulut: Mereka Siap

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com