Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serunya Buka Bersama Santri Papua di Kudus, Jadi Pusat Perhatian

Kompas.com - 05/05/2021, 20:44 WIB
Ari Widodo,
Khairina

Tim Redaksi

KUDUS,KOMPAS.com - Kehadiran serombongan pemuda bersarung dan berpeci di sebuah sudut Kabupaten Kudus Jawa Tengah, Jumat (30/4/2021) memancing rasa ingin tahu para pengunjung maupun pramuniaga. Bisik bisik pun terdengar dari masyarakat yang berpapasan dengan mereka.

"Kami sudah biasa jadi pusat perhatian ketika bareng bareng keluar pesantren," ungkap Muhammad Iqbal Fimbay (15) salah satu santri asal Bintuni, Papua Barat yang ikut dalam kelompok tersebut.

Mukhlis Siras (17) salah satu santri dari suku Asmat bahkan berkata sebenarnya ia risih ketika mendapat perhatian berlebihan dari masyarakat.

"Saya tidak pede. Malu dilihat orang banyak," ucapnya terbata bata.

Baca juga: Kisah Perjuangan Santri Penyandang Disabilitas Belajar Al Quran, Berbulan-bulan hingga Bahasa Isyarat

Ia mengaku selama setahun tinggal di pondok pesantren, baru dua kali ini mereka berkunjung ke fasilitas publik.

Iqbal Fimbay dan Mukhlis serta belasan santri lain yang berasal dari Papua, sore itu mendapat kesempatan keluar dari Pondok Pesantren La Tansa Desa Cangkring Kecamatan Karanganyar Kabupaten Demak Jawa Tengah untuk mengikuti kegiatan buka bersama dan belanja yang diprakarsai oleh sebuah lembaga sosial bernama Komunitas Omah Harapan Demak (KOHD).

Selama perjalanan, dengan malu-malu tapi penuh ingin tahu mereka mencuri curi pandang ke segala arah untuk melihat pemandangan yang mungkin baru buat mereka.

Sebelum berbelanja, para santri dari Indonesia bagian timur ini diajak untuk berbuka puasa di sebuah warung lesehan.

Sambil menunggu waktu berbuka, para santri berusia antara 13 hingga 17 tahun ini saling berbisik. Sesekali tersipu jika mata sesama pengunjung warung maupun pejalan kaki yang lalu lalang bersirobok dengan pandangan mereka.

Lalu saat hidangan datang dan adzan maghrib berkumandang, mereka pun langsung menyerbu makanan. Uniknya, meski sudah diberi jatah piring sendiri beberapa di antaranya makan sepiring berdua. Entah apa maksudnya.

Baca juga: 10 Hari Diisolasi, Puluhan Santri Klaster Ponpes di Kulon Progo Diperbolehkan Pulang

Setelahnya mereka pun bergegas menuju masjid terdekat dan shalat maghrib berjamaah. Dilanjutkan dengan membaca Al Qur'an bersama sama.

Mata mereka terlihat basah dan berkaca kaca saat melantunkan ayat suci Al Qur'an. Meski terdengar merdu namun suara mereka tetap bergetar hingga membuat jemaah lain yang menyimak bacaan mereka ikut larut dalam haru.

Kegiatan di masjid pun selesai, oleh kru KOHD dan Ali Wendy Djamurfuy salah satu pengurus ponpes, belasan santri muda ini pun digiring kembali menuju sebuah swalayan.

Sebelum berbelanja kebutuhan lebaran, Haryanto, founder KOHD membagikan uang tunai untuk keperluan mereka.

Namun tampaknya, karena belum terbiasa berada di sebuah pusat perbelanjaan para santri ini ragu-ragu dan terus bergerombol. Untungnya para pramuniaga tanggap dan melayani mereka.

Usai belanja, para santri Papua ini beranjak menuju mobil yang membawa mereka ke Kota Kretek ini.

Sebelum berpisah, Iqbal Fimbay, Mukhlis dan santri asal Indonesia Timur ini mengaku sangat kangen dengan orangtua di tanah kelahiran mereka.

"Kami tak bisa mudik meski sangat rindu keluarga di Papua," ucap Iqbal dengan terbata bata. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kesal kakinya Terinjak, Pemuda di Mamuju Tikam Seorang Pria dengan Badik

Kesal kakinya Terinjak, Pemuda di Mamuju Tikam Seorang Pria dengan Badik

Regional
Bertemu Pj Gubernur Jateng, Bupati Arief Minta Ruas Jalan Provinsi di Blora Diperbaiki

Bertemu Pj Gubernur Jateng, Bupati Arief Minta Ruas Jalan Provinsi di Blora Diperbaiki

Regional
Pengerjaan 14 Proyek Perbaikan Jalan di Kebumen Dikebut, Mana Saja?

Pengerjaan 14 Proyek Perbaikan Jalan di Kebumen Dikebut, Mana Saja?

Regional
Kerangka Manusia Berpeci di Jalur Pendakian Gunung Slamet Berjenis Kelamin Laki-laki, Usianya 25 Tahun

Kerangka Manusia Berpeci di Jalur Pendakian Gunung Slamet Berjenis Kelamin Laki-laki, Usianya 25 Tahun

Regional
7 Pemuda Pemerkosa Remaja 15 Tahun di Babel Ditangkap

7 Pemuda Pemerkosa Remaja 15 Tahun di Babel Ditangkap

Regional
Gagal Menyalip, 3 Bocah yang Berboncengan Motor Tabrak Tiang Listrik, 2 Tewas

Gagal Menyalip, 3 Bocah yang Berboncengan Motor Tabrak Tiang Listrik, 2 Tewas

Regional
Diguyur Hujan Deras, Jalan Protokol di Nunukan Selatan Longsor

Diguyur Hujan Deras, Jalan Protokol di Nunukan Selatan Longsor

Regional
Peredaran Uang Palsu di Serang Terbongkar di Warung Madura

Peredaran Uang Palsu di Serang Terbongkar di Warung Madura

Regional
Alasan PDI-P Kebumen Usulkan Bambang Pacul Maju Jadi Cagub Jateng

Alasan PDI-P Kebumen Usulkan Bambang Pacul Maju Jadi Cagub Jateng

Regional
Ini Upaya Pj Gubernur Sumsel Kembalikan Status Bandara SMB II Palembang Jadi Bandara Internasional

Ini Upaya Pj Gubernur Sumsel Kembalikan Status Bandara SMB II Palembang Jadi Bandara Internasional

Regional
Jatuh Terpeleset dari Kapal, ABK Asal Brebes Tewas Tenggelam di Laut Jawa

Jatuh Terpeleset dari Kapal, ABK Asal Brebes Tewas Tenggelam di Laut Jawa

Regional
Warga Ende yang Hilang Diterkam Buaya Ditemukan Tewas

Warga Ende yang Hilang Diterkam Buaya Ditemukan Tewas

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Regional
Desa di Purworejo Ini Terbangkan 'Drone' untuk Basmi Hama Wereng

Desa di Purworejo Ini Terbangkan "Drone" untuk Basmi Hama Wereng

Regional
Kisah Pilu Bocah Diduga Ditelantarkan Kakak Angkat di Ambon, Kurus dan Tinggal Sendirian di Kamar Kos

Kisah Pilu Bocah Diduga Ditelantarkan Kakak Angkat di Ambon, Kurus dan Tinggal Sendirian di Kamar Kos

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com