Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkendala Cuaca dan Arus Bawah Laut, Eksplorasi Kapal Van der Wijck Ditunda

Kompas.com - 03/05/2021, 17:20 WIB
Hamzah Arfah,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

LAMONGAN, KOMPAS.com - Agenda eksplorasi Kapal Van der Wijck yang tenggelam di perairan Brondong, Lamongan, ditunda sementara. Tim ekspedisi terkendala cuaca buruk di sekitar perairan setempat.

Arkeolog Badan Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur Wicaksono Dwi Nugroho mengatakan, penundaan ini sudah dipikirkan matang dan telah dikoordinasikan dengan pihak terkait lainnya.

Baca juga: Masjid Roudhotul Muchlisin, Ikon Wisata Religi Jember Bernuansa Turki dan Madinah

Sebab, jika dipaksakan tim ekspedisi khawatir hasilnya tidak maksimal.

"Betul, masih ada arus bawah (laut). Selama tiga hari penyelaman kondisinya sama," ujar Wicaksono saat dihubungi, Senin (3/5/2021).

Wicaksono menjelaskan, tim ekspedisi sudah sempat melakukan eksplorasi dan penyelaman di perairan Brondong.

Mereka mengeklaim, telah menemukan titik yang diduga sebagai lokasi tenggelamnya Kapal Van der Wijck pada hari pertama.

Hanya saja, mereka belum memastikan identitas kapal tersebut. Sebab, tim ekspedisi terkendala daya lihat (visibility) bawah laut yang hanya berjarak dua sampai tiga meter.

Saat dicoba pada hari selanjutnya, tim malah terkendala arus bawah laut yang kuat.

Saat dikonfirmasi kapan eksplorasi dilakukan, Wicaksono menjelaskan, pihaknya sudah sepakat tetap melanjutkan.

Hanya saja, pihaknya memilih waktu yang tepat terkait cuaca sehingga pelaksanaan di lapangan bakal berlangsung sesuai harapan dan maksimal.

"Menurut nelayan sini (perairan Brondong) bulan 9-10 (September-Oktober) cuaca bagus, tidak ada arus bawah. Kalau saat ini kita teruskan juga (hasilnya) nggak efektif," kata Wicaksono.

Baca juga: Catat, Ini 17 Titik Penyekatan Mudik Lebaran di Surabaya, Pemudik yang Nekat Akan Dikarantina

Kabid Kebudayaan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Lamongan Miftah Alamuddin membenarkan, agenda eksplorasi Kapal Van der Wijck ditunda karena kondisi alam dan bawah laut yang kurang bersahabat.

"Hasil koordinasi dengan BPCB Jawa Timur, rencananya Bulan September atau Oktober akan dilanjutkan lagi," tutur Miftah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bersengketa di MK, Penetapan Kursi DPRD Bangka Belitung Tertunda

Bersengketa di MK, Penetapan Kursi DPRD Bangka Belitung Tertunda

Regional
Banjir Luwu, Korban Meninggal Jadi 10 Orang, 2 Masih Dicari

Banjir Luwu, Korban Meninggal Jadi 10 Orang, 2 Masih Dicari

Regional
Capaian Keuangan Sumsel, Nilai Ekspor 503,09 Juta Dollar AS hingga NTUP Naik 1,5 Persen 

Capaian Keuangan Sumsel, Nilai Ekspor 503,09 Juta Dollar AS hingga NTUP Naik 1,5 Persen 

Regional
Pemprov Sumsel dan Pemerintah Kanada Perkuat Kerja Sama Tangani Perubahan Iklim lewat Sektor Pertanian

Pemprov Sumsel dan Pemerintah Kanada Perkuat Kerja Sama Tangani Perubahan Iklim lewat Sektor Pertanian

Regional
Gempa Bumi Magnitudo 4,9 Guncang Sumba Barat Daya NTT

Gempa Bumi Magnitudo 4,9 Guncang Sumba Barat Daya NTT

Regional
Seorang Ibu di Kupang Potong Tangan Anaknya hingga Nyaris Putus

Seorang Ibu di Kupang Potong Tangan Anaknya hingga Nyaris Putus

Regional
Aktivitas Gunung Ile Lewotolok Meningkat dalam Tiga Hari Terakhir, Status Siaga

Aktivitas Gunung Ile Lewotolok Meningkat dalam Tiga Hari Terakhir, Status Siaga

Regional
3 Tahun Bersembunyi Usai Membakar Rumah dan Sepeda Motor, 7 Pria di NTT Serahkan Diri ke Polisi

3 Tahun Bersembunyi Usai Membakar Rumah dan Sepeda Motor, 7 Pria di NTT Serahkan Diri ke Polisi

Regional
Jaksa Beberkan Dugaan Korupsi Kades Wailebe NTT yang Ditetapkan Jadi Tersangka

Jaksa Beberkan Dugaan Korupsi Kades Wailebe NTT yang Ditetapkan Jadi Tersangka

Regional
Perkembangan Situasi di Intan Jaya, TNI-Polri Berhasil Evakuasi Jenazah Warga yang Ditembak KKB

Perkembangan Situasi di Intan Jaya, TNI-Polri Berhasil Evakuasi Jenazah Warga yang Ditembak KKB

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Hujan Ringan

Regional
Antisipasi Meroketnya Harga Pangan, Alokasi Pupuk Ditambah 9,55 Juta Ton

Antisipasi Meroketnya Harga Pangan, Alokasi Pupuk Ditambah 9,55 Juta Ton

Regional
KPU Sikka Tetapkan 35 Caleg Terpilih Periode 2024-2029, Ini Daftarnya

KPU Sikka Tetapkan 35 Caleg Terpilih Periode 2024-2029, Ini Daftarnya

Regional
Perempuan di Bawah Umur Diperkosa 7 Pria di Pantai, Sempat Dicekoki Miras

Perempuan di Bawah Umur Diperkosa 7 Pria di Pantai, Sempat Dicekoki Miras

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com