Salin Artikel

Terkendala Cuaca dan Arus Bawah Laut, Eksplorasi Kapal Van der Wijck Ditunda

Arkeolog Badan Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur Wicaksono Dwi Nugroho mengatakan, penundaan ini sudah dipikirkan matang dan telah dikoordinasikan dengan pihak terkait lainnya.

Sebab, jika dipaksakan tim ekspedisi khawatir hasilnya tidak maksimal.

"Betul, masih ada arus bawah (laut). Selama tiga hari penyelaman kondisinya sama," ujar Wicaksono saat dihubungi, Senin (3/5/2021).

Wicaksono menjelaskan, tim ekspedisi sudah sempat melakukan eksplorasi dan penyelaman di perairan Brondong.

Mereka mengeklaim, telah menemukan titik yang diduga sebagai lokasi tenggelamnya Kapal Van der Wijck pada hari pertama.

Hanya saja, mereka belum memastikan identitas kapal tersebut. Sebab, tim ekspedisi terkendala daya lihat (visibility) bawah laut yang hanya berjarak dua sampai tiga meter.

Saat dicoba pada hari selanjutnya, tim malah terkendala arus bawah laut yang kuat.

Saat dikonfirmasi kapan eksplorasi dilakukan, Wicaksono menjelaskan, pihaknya sudah sepakat tetap melanjutkan.

Hanya saja, pihaknya memilih waktu yang tepat terkait cuaca sehingga pelaksanaan di lapangan bakal berlangsung sesuai harapan dan maksimal.

"Menurut nelayan sini (perairan Brondong) bulan 9-10 (September-Oktober) cuaca bagus, tidak ada arus bawah. Kalau saat ini kita teruskan juga (hasilnya) nggak efektif," kata Wicaksono.

Kabid Kebudayaan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Lamongan Miftah Alamuddin membenarkan, agenda eksplorasi Kapal Van der Wijck ditunda karena kondisi alam dan bawah laut yang kurang bersahabat.

"Hasil koordinasi dengan BPCB Jawa Timur, rencananya Bulan September atau Oktober akan dilanjutkan lagi," tutur Miftah.

https://regional.kompas.com/read/2021/05/03/172010778/terkendala-cuaca-dan-arus-bawah-laut-eksplorasi-kapal-van-der-wijck-ditunda

Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke