Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Isak Tangis Sambut Jenazah 2 Guru yang Ditembak KKB, Istri Histeris dan Pingsan

Kompas.com - 13/04/2021, 13:02 WIB
Amran Amir,
Khairina

Tim Redaksi

 

TORAJA UTARA, KOMPAS.com - Isak tangis keluarga pecah saat menyambut kedatangan jenazah 2 orang guru korban penembakan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua, di rumah duka di Kabupaten Toraja Utara, Sulawesi Selatan.

Kedua korban penembakan KKB tersebut yakni Yonathan Randen dan  Oktovianus Rayo (42).

Jenazah Yonathan Randen, guru honorer yang bertugas di SMP Negeri 1 Beoga, tiba di Tongkonan Ra'be, Lembang Batulimbong, Kecamatan Bangkelekila' disambut tangis histeris keluarga korban.

Bahkan, istri almarhum Yonathan tak kuasa menahan kesedihannya hingga berkali–kali jatuh pingsan.

Tak hanya itu, sejumlah kerabat korban penembakan kelompok kriminal bersenjata di Distrik Beoga juga jatuh pingsan karena tak kuasa menahan kesedihan saat melihat anak korban yang masih berumur 2 tahun dan 6 bulan yang belum pernah ketemu bapaknya sejak lahir.

Baca juga: Evakuasi Jenazah Guru di Beoga, Papua Alot, KKB Minta Tebusan, Bupati Puncak: Demi Kemanusiaan, Kami Penuhi

Sementara jenazah Oktovianus Rayo, guru yang bertugas di Sekolah Dasar (SD) Kampung Julukoma, Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua,  tiba di rumah duka di Lembang Sa'dan Pebulian, Kecamatan Sa'dan.

Korban pertama yang ditembak oleh KKB ini juga disambut isak tangis keluarga yang sudah beberapa hari menanti pemulangan jenazah korban ke Toraja Utara. 

Saat tiba di rumah duka, istri korban, Natalina, yang selamat dari penyergapan kelompok kriminal bersenjata di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, jatuh pingsan akibat trauma dan larut dalam kesedihan yang dialami.

Natalina, istri almarhum Oktavianus mengatakan, suaminya ditembak oleh KKB hingga tewas. Namun, karena situasi saat itu mencekam, dia dan beberapa warga lainnya berusaha menyelamatkan diri dengan cara bersembunyi di kamar mandi.

“Setelah saya lihat sudah sunyi, sudah tidak ada orang, saya keluar dari kamar tempat saya sembunyi melihat almarhum sudah terkapar di depan, dia sudah lipat kaki dan telentang, kasihan. Saat itu saya masih sempat panggil, Papa Iyan bangun... Papa Iyan bangun tapi saya masih lihat dia punya mata terputar, mungkin dia masih lirik saya atau bagaimana. Saat itu saya bilang Papa Iyan saya pergi sembunyi lari ke belakang dan lompat ke kamar mandi,” kata Natalina, saat dikonfirmasi, Senin (12/4/2021).

Natalina mengatakan, saat ia lompat ke kamar mandi, ia menginjak seng dan berbunyi lalu ia pergi ke rumah tetangganya meminta tolong.

Baca juga: KKB Penembak Guru di Beoga, Papua DPO Polres Mimika, Bunuh Sopir dan 2 Anggota Brimob

“Di rumah tetangga sekitar 5 menit saya teriak minta tolong, Erni bukakan pintu, kemudian Pak Guru membuka pintu dan saya sampaikan tolong Bapak Iyan di sana sudah kena tembak tolong dilihat dulu karena saat itu belum ada orang lalu lalang,” ucap Natalina.

Natalina mengungkapkan, saat di kamar mandi, ia bersembunyi cukup lama.

Dari kejadian jam 09.00 WIT, sekitar jam 14.00 WIT baru dievakuasi oleh pendeta-pendeta karena semua tempat sudah dikuasai oleh orang bersenjata, termasuk lingkungan sekolah. 

“Di kamar mandi tempat kami sembunyi masih sempat ada orang masuk mengobrak-abrik pakai parang, dia tendang kamar mandi tetapi  tidak tembus, hanya menendang 2 kali dan kami di dalam hanya diam berdoa sambil SMS teman yang lain,” ujar Natalina.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banjir Bandang di OKU, 5 Orang di Dalam Truk dan Mobil Hilang Terseret

Banjir Bandang di OKU, 5 Orang di Dalam Truk dan Mobil Hilang Terseret

Regional
Update Banjir di Landak Kalbar, Dampak, dan Status Tanggap Darurat Bencana

Update Banjir di Landak Kalbar, Dampak, dan Status Tanggap Darurat Bencana

Regional
Bayi Merah Ditemukan Tergeletak di Bawah Pohon Pepaya Tanpa Pakaian di Cilacap

Bayi Merah Ditemukan Tergeletak di Bawah Pohon Pepaya Tanpa Pakaian di Cilacap

Regional
Pulang Beli Pulsa, Remaja di Pontianak Diperkosa Bos Bengkel Cat

Pulang Beli Pulsa, Remaja di Pontianak Diperkosa Bos Bengkel Cat

Regional
Pemulung di Tembalang Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik di Tong Sampah

Pemulung di Tembalang Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik di Tong Sampah

Regional
Banjir Kepung Landak Kalbar, 37 Desa Terendam, Ribuan Warga Mengungsi

Banjir Kepung Landak Kalbar, 37 Desa Terendam, Ribuan Warga Mengungsi

Regional
Dusun di 2 Kecamatan Pinggiran Rawa Pening Banjir, Aktivitas Warga Terganggu

Dusun di 2 Kecamatan Pinggiran Rawa Pening Banjir, Aktivitas Warga Terganggu

Regional
Kunjungi Pegi, Sang Ibu: Jika Tidak Melakukan, Jangan Katakan Iya meski Wajahmu sampai Bonyok

Kunjungi Pegi, Sang Ibu: Jika Tidak Melakukan, Jangan Katakan Iya meski Wajahmu sampai Bonyok

Regional
Jelang Penutupan, 21 Orang Daftar Bakal Wali Kota dan Wakil Wali Kota Solo lewat PDI-P

Jelang Penutupan, 21 Orang Daftar Bakal Wali Kota dan Wakil Wali Kota Solo lewat PDI-P

Regional
Pemancing Asal Sekotong yang Tenggelam Ditemukan Meninggal

Pemancing Asal Sekotong yang Tenggelam Ditemukan Meninggal

Regional
Tawuran Pelajar SMP Antarkabupaten Purbalingga-Banyumas Dicegah, Sajam Diamankan

Tawuran Pelajar SMP Antarkabupaten Purbalingga-Banyumas Dicegah, Sajam Diamankan

Regional
Ular Sanca Sepanjang 3 Meter Masuk Rumah Warga, Bersembunyi di Tumpukan Kayu

Ular Sanca Sepanjang 3 Meter Masuk Rumah Warga, Bersembunyi di Tumpukan Kayu

Regional
Remas Payudara Guru, Kepala SD di NTT Dilaporkan ke Polisi

Remas Payudara Guru, Kepala SD di NTT Dilaporkan ke Polisi

Regional
Putus Cinta dan Gagal Nikah, Pria di Kampar Akhiri Hidupnya

Putus Cinta dan Gagal Nikah, Pria di Kampar Akhiri Hidupnya

Regional
Kader Gerindra Banyumas Rachmat Imanda Pastikan Daftar Bakal Calon Bupati

Kader Gerindra Banyumas Rachmat Imanda Pastikan Daftar Bakal Calon Bupati

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com