KOMPAS.com - Nasib naas dialami seorang remaja berinisial MRS (15), asal Desa Srebegan, Ceper, Klaten, Jawa Tengah.
Pasalnya, saat mengikuti latihan pencak silat di Desa Palar, Kecamatan Trucuk, Klaten, pada Minggu (4/4/2021) lalu justru tewas.
Kasat Reskrim Polres Klaten AKP Andriansyah Rithas Hasibuan mengatakan, kejadian berawal saat korban bersama belasan siswa silat yang lain melakukan pemanasan dipandu oleh delapan warga atau instruktur.
Setelah kegiatan pemanasan selesai, materi latihan dilanjutkan dengan senam dasar selama 30 menit dan dilanjutkan memberikan tindakan push up sebanyak 50 kali kepada para siswa termasuk korban.
Baca juga: Penganiaya Pesilat Remaja hingga Tewas di Klaten Terancam 15 Tahun Penjara
"Pada saat melatih, para pelaku juga memberikan pukulan terhadap korban dengan maksud ketahanan fisik. Kemudian pada pukul 03.00 WIB saat doa mau pulang, siswa berjumlah 12 orang baris, tiba-tiba korban jatuh pingsan tidak sadarkan diri," kata dia.
Mengetahui hal itu, korban sempat diberikan nafas buatan dan dibawa ke RSI Klaten oleh para instrukturnya.
"Pukul 03.15 WIB tiba di UGD RSI Klaten kemudian dilakukan pemeriksaan oleh tim medis. Sekitar pukul 03.45 WIB korban dinyatakan meninggal dunia," katanya.
Mendapat laporan itu, polisi langsung melakukan pendalaman penyelidikan.
Hasilnya, enam orang warga atau instrukturnya dijadikan sebagai tersangka. Lantaran tiga lainnya diketahui masih berusia di bawah umur, polisi tidak melakukan penahanan.
"Kami menyimpulkan sesuai hasil gelar perkara enam tersangka. Inisial M, A dan R. Untuk tiga tersangka tersebut adalah dewasa. Sementara tiga lagi anak di bawah umur," katanya.