Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Terpidana dan Tersangka Korupsi di Lampung Jadi Buronan, Ini Penyebabnya

Kompas.com - 26/03/2021, 16:12 WIB
Tri Purna Jaya,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

LAMPUNG, KOMPAS.com - Sebanyak 10 terpidana dan tersangka kasus korupsi di Lampung belum bisa dieksekusi karena melarikan diri.

Proses hukum yang panjang dinilai menjadi salah satu faktor sejumlah terpidana dan tersangka kasus korupsi melarikan diri hingga menjadi buronan.

Kepala Seksi Penerangan Hukum Kejaksaan Tinggi (Kejati) Lampung Andrie W Setiawan mengatakan, salah satu penyebab terpidana bisa menjadi buron adalah proses hukum berjenjang.

Baca juga: Buru 10 Buronan Korupsi, Kejati Lampung Gandeng Polda

Sebagai contoh, dalam sidang tingkat pertama di pengadilan tindak pidana korupsi, seorang terdakwa divonis bebas.

Kemudian, kejaksaan mengajukan banding atau upaya hukum kasasi ke Mahkamah Agung.

Selanjutnya, MA menyatakan terdakwa bersalah dan harus dipenjara.

Namun, saat akan dieksekusi oleh jaksa, terdakwa lebih dulu melarikan diri.

"Setelah kasasi, vonis pengadilan tingkat pertama dianulir, kasasi dia masuk (vonis bersalah). Tapi karena di awal dia diputus bebas, jadi menyulitkan saat eksekusi," kata Andrie saat dihubungi, Jumat (26/3/2021).

Selain itu, menurut Andre, beberapa terpidana yang menjadi buron, karena tidak ditahan selama penyidikan maupun penuntutan.

"Jadi, begitu putus (vonis), juga menyulitkan dan (terdakwa) melarikan diri," kata Andrie.

Baca juga: UPDATE Covid-19 di Jabar, Jateng, Banten, Sumsel, Babel, dan Lampung 25 Maret 2021

Untuk melacak dan menangkap 10 terpidana dan tersangka itu, pihak Kejati Lampung sudah menjalin komunikasi dan koordinasi dengan sejumlah instansi.

"Ada Polda, Kejaksaan Agung, bahkan KPK juga sudah ada koordinasi untuk mengejar buronan itu," kata Andrie.

Kejati Lampung juga mengimbau kepada keluarga dan para buronan itu untuk kooperatif dan menyerahkan diri.

"Cepat atau lambat pasti tertangkap. Lebih baik menyerahkan diri daripada berstatus buronan seumur hidup," kata Andrie.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Regional
Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Regional
Ratusan Ribu Suara Pemilu 2024 di Bangka Belitung Tidak Sah, NasDem Gugat ke MK

Ratusan Ribu Suara Pemilu 2024 di Bangka Belitung Tidak Sah, NasDem Gugat ke MK

Regional
Maksimalkan Potensi, Pj Walkot Tangerang Minta Fasilitas Kawasan Kuliner Parlan Dilengkapi

Maksimalkan Potensi, Pj Walkot Tangerang Minta Fasilitas Kawasan Kuliner Parlan Dilengkapi

Kilas Daerah
Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Jasad Korban Banjir Bandang Luwu

Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Jasad Korban Banjir Bandang Luwu

Regional
Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Regional
KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

Regional
Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Regional
Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Regional
Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Regional
Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Regional
Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Regional
KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

Regional
Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Regional
Pikap Pelat Merah Angkut Ribuan Liter Miras di Gorontalo

Pikap Pelat Merah Angkut Ribuan Liter Miras di Gorontalo

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com