Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jeritan Petani Garam di Tengah Rencana Pemerintah Impor Garam: Ribuan Kantong Tertimbun di Gudang

Kompas.com - 16/03/2021, 09:47 WIB
Ari Widodo,
Khairina

Tim Redaksi

DEMAK,KOMPAS.com - Keputusan Pemerintah Indonesia untuk kembali mengimpor garam pada tahun 2021 membuat para petani dan buruh angkut garam di pesisir Pantai Utara Demak merasa terancam mata pencariannya.

Muhsin (72), petani garam asal Dusun Menco, Desa Berahan Wetan, Kecamatan Wedung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, saat diwawancarai Kompas.com, Senin (15/3/2021), mengungkapkan, dari hari ke hari proses produksi garam makin terasa memberatkan akibat harga garam lokal yang terus merosot tajam.

Menurutnya, penurunan harga jual kristal asin tersebut salah satunya dimungkinkan karena adanya garam impor yang terus masuk ke Indonesia, ditambah lagi adanya pandemi Covid-19.

"Beberapa tahun yang lalu harga garam pernah mencapai Rp.125.000 per sak. Sekarang kalau panen raya saat puncak musim kemarau harganya hanya Rp 15.000 per sak," ungkap lelaki tua yang memiliki 1 hektar lahan pembuatan garam itu.

Baca juga: Indonesia Segera Impor Garam

Muhsin yang ditemui saat mengeringkan lahan tambak sebagai tahap  awal pembuatan garam mengatakan, saat ini di gudang miliknya masih ada timbunan garam sebanyak 2.000 sak.

Ribuan kantong garam tersebut sudah menghuni tempat penyimpanan sejak tiga tahun silam.

"Belum ada pembeli, apalagi ini musim corona. Harganya juga belum cocok. Tidak sesuai dengan ongkos angkutnya," terang Muhsin.

Berdasarkan data yang dihimpun, saat ini harga garam di tingkat lokal Demak hanya berada pada kisaran Rp 25.000 – Rp 30.000 per sak yang berisi 40 kilogram garam.

Padahal, ongkos angkut dari gudang menuju mobil pengangkut Rp 5.000 per sak. Belum lagi ongkos pengeringan hingga pengepakan dari lahan ke dalam sak juga sudah mahal.

Baca juga: Jokowi Mau RI Swasembada Garam di 2015, tetapi sampai 2021 Masih Impor

Dalam setahun, para petani garam hanya satu kali panen dan selama 30 hari bekerja, setiap hektarnya menghasilkan lebih dari 1.000 sak garam.

"Lha, kalau jadi ada impor garam, apa nanti garam kita tambah enggak laku?" tanya Muhsin dengan wajah yang muram. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rugikan Negara Rp 8,5 Miliar, Mantan Dirut PDAM Kabupaten Semarang Ditahan

Rugikan Negara Rp 8,5 Miliar, Mantan Dirut PDAM Kabupaten Semarang Ditahan

Regional
Kebakaran Kapal Wisata di Labuan Bajo Diduga akibat Korsleting di Ruang Mesin

Kebakaran Kapal Wisata di Labuan Bajo Diduga akibat Korsleting di Ruang Mesin

Regional
Segera Buka Penjaringan Bakal Cawalkot Solo, Gerindra Cari Sosok yang Bisa Lanjutkan Kerja Gibran

Segera Buka Penjaringan Bakal Cawalkot Solo, Gerindra Cari Sosok yang Bisa Lanjutkan Kerja Gibran

Regional
Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Korban Dibunuh di Bandung, Pelaku Ditangkap di Palembang

Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Korban Dibunuh di Bandung, Pelaku Ditangkap di Palembang

Regional
Kantor UPT Pembibitan Pertanian NTT Terbakar, 2 Bangunan dan 4 Mobil Hangus

Kantor UPT Pembibitan Pertanian NTT Terbakar, 2 Bangunan dan 4 Mobil Hangus

Regional
Dinyatakan Bersalah Jadi Sebab Banjir di Kota Serang, BBWSC3 Banding

Dinyatakan Bersalah Jadi Sebab Banjir di Kota Serang, BBWSC3 Banding

Regional
Hari Pertama PDI-P Buka Penjaringan untuk Pilkada Semarang, Belum Ada yang Daftar

Hari Pertama PDI-P Buka Penjaringan untuk Pilkada Semarang, Belum Ada yang Daftar

Regional
Pemprov Sumbar Siapkan 6 Titik Nobar Timnas lewat Videotron

Pemprov Sumbar Siapkan 6 Titik Nobar Timnas lewat Videotron

Regional
PSI dan PBB Beri Sinyal Kuat Dukung Andra Soni di Pilkada Banten 2024

PSI dan PBB Beri Sinyal Kuat Dukung Andra Soni di Pilkada Banten 2024

Regional
Vonny Francis, Perempuan Pertama yang Menyatakan Diri Maju Pilkada Sikka

Vonny Francis, Perempuan Pertama yang Menyatakan Diri Maju Pilkada Sikka

Regional
Di Sumbawa, Jokowi Ungkap Penyebab Turunnya Harga Jagung

Di Sumbawa, Jokowi Ungkap Penyebab Turunnya Harga Jagung

Regional
Pembangunan 'Sheet Pile' di Kawasan Rawan Rob Semarang Capai 70 Persen

Pembangunan "Sheet Pile" di Kawasan Rawan Rob Semarang Capai 70 Persen

Regional
Mengaku Cari Kalung Buat Seserahan, 2 Ibu Rumah Tangga Bobol Toko Emas

Mengaku Cari Kalung Buat Seserahan, 2 Ibu Rumah Tangga Bobol Toko Emas

Regional
Rem Blong, Truk Bermuatan 6 Ton Semangka Terguling di Wonosobo

Rem Blong, Truk Bermuatan 6 Ton Semangka Terguling di Wonosobo

Regional
'Niscala' Jadi Tema HUT Ke-477 Kota Semarang, Ini Artinya

"Niscala" Jadi Tema HUT Ke-477 Kota Semarang, Ini Artinya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com