Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Duduk Perkara Kuda Nil Taman Safari Diberi Makan Sampah Botol Plastik, Pengawasan Pengelola Dipertanyakan

Kompas.com - 08/03/2021, 21:03 WIB
Afdhalul Ikhsan,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

KABUPATEN BOGOR, KOMPAS.com - Seekor kuda nil nyaris menelan sampah botol mineral dari pengunjung Taman Safari Indonesia (TSI) Puncak Bogor, Jawa Barat, pada Minggu (7/3/2021) sore.

Dalam beberapa video yang viral, nampak botol plastik bekas mineral warna biru itu bahkan sudah berada di cengkeram rahang kuda nil tersebut.

Beruntungnya, kuda nil jenis Hippopotamus amphibius asal Afrika itu langsung memuntahkannya setelah dilakukan conditioning oleh perawat satwa.

Humas TSI Bogor, Yulius H Suprihardo mengatakan bahwa pada Minggu itu seekor satwa TSI menerima hal tidak mengenakan dari salah satu pengunjung.

Baca juga: Foto Viral Kuda Nil di Taman Safari Bogor Diberi Makan Sampah, Ini Penjelasan Pengelola

Dari laporan media sosial, pengunjung tersebut melemparkan sampah berupa botol plastik ke dalam mulut Ari, sapaan akrab kuda nil tersebut.

"Temuan kami ada 1 botol mineral dan juga tissue, tapi semuanya tidak sampai tertelan," kata Humas TSI Bogor, Yulius H Suprihardo saat dihubungi Kompas.com, Senin (8/3/2021).

Ia menjelaskan bagaimana hewan mamalia ini nyaris menelan sampah dari pengunjung TSI pada akhir pekan kemarin.

Menurutnya, satwa-satwa di area Safari Journey ini memiliki naluri membuka mulut lantaran setiap pengunjung ingin memberi makan.

Baca juga: Puncak Bogor Macet Parah pada Malam HUT Ke-75 RI, Taman Safari: Bukan Salah Kami

Terlebih, kata Yulius, saat itu kunjungan wisatawan terbilang ramai menggunakan mobil.

"Lokasinya 300 meter dari loket utama, lokasi itukan ada kuda nil di kanan, kiri. Kenapa kuda nil ini mangap ? karena dia punya naluri, dia mangap dikira (pengunjung) mau kasih makan tapi ternyata malah ngasih botol plastik bekas, itu sudah jelas salah, fatal. Apapun alasannya," ungkap Yulius.

Pengawasan Taman Safari dipertanyakan gara-gara pengunjung beri makan sampah ke kuda nil

Saat ditanya mengenai pengawasan di lokasi, Yulius mengaku bahwa saat itu memang ada petugas.

Namun, kebun binatang TSI sangat luas sehingga tidak dapat terpantau seluruhnya.

"Kan TSI itu luas ya. Kembali lagi kesadaran si pengunjung sendiri gtu loh. Bank saja bisa dirampok apalagi ini (lempar sampah ke mulut kuda nil)," tegasnya.

Karena itu, menurut dia, seharusnya pengunjung sadar bahwa kuda nil betina ini tidak dapat mencerna benda-benda asing seperti sampah plastik.

Artinya, pemberian sampah plastik ini tentunya dapat mengancam kesehatan satwa hingga menyebabkan kematian jika saja botol mineral itu tertelan.

Halaman:


Terkini Lainnya

Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Regional
Sepekan Pantura Sayung Banjir Rob dan Jalan Demak-Kudus Tersendat, Sopir Truk: Lelah, Boros Solar

Sepekan Pantura Sayung Banjir Rob dan Jalan Demak-Kudus Tersendat, Sopir Truk: Lelah, Boros Solar

Regional
Simpan Narkoba di Rumah Dinas, Oknum Camat Ditangkap Polisi

Simpan Narkoba di Rumah Dinas, Oknum Camat Ditangkap Polisi

Regional
Semarang Night Carnival, Lalu Lintas di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran Dialihkan

Semarang Night Carnival, Lalu Lintas di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran Dialihkan

Regional
PDI-P Solo Minta Cawalkot yang Diusung Bertanggung Jawab Sejahterakan Masyarakat dan Tak Pindah Parpol Lain

PDI-P Solo Minta Cawalkot yang Diusung Bertanggung Jawab Sejahterakan Masyarakat dan Tak Pindah Parpol Lain

Regional
Terima Penghargaan dari Pemprov Jateng, Kota Semarang Jadi yang Terbaik dalam Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka

Terima Penghargaan dari Pemprov Jateng, Kota Semarang Jadi yang Terbaik dalam Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka

Regional
APBD Kalteng Meningkat 2 Kali Lipat dalam 8 Tahun, Capai Rp 8,79 Triliun pada 2024

APBD Kalteng Meningkat 2 Kali Lipat dalam 8 Tahun, Capai Rp 8,79 Triliun pada 2024

Regional
Kehidupan Ekonomi Kerajaan Demak

Kehidupan Ekonomi Kerajaan Demak

Regional
Pegawai Bea Cukai Ketapang yang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Burung Dicopot

Pegawai Bea Cukai Ketapang yang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Burung Dicopot

Regional
Kelola Air Tanpa Izin di Gili Trawangan, 2 Direktur Perusahaan Jadi Tersangka

Kelola Air Tanpa Izin di Gili Trawangan, 2 Direktur Perusahaan Jadi Tersangka

Regional
Diprotes, Unsoed Keluarkan Aturan Baru soal UKT, Diklaim Terjangkau

Diprotes, Unsoed Keluarkan Aturan Baru soal UKT, Diklaim Terjangkau

Regional
Pilkada Bangka Selatan, PDIP Berpotensi Usung Kembali Petahana Riza-Debby

Pilkada Bangka Selatan, PDIP Berpotensi Usung Kembali Petahana Riza-Debby

Regional
Puluhan Sopir Angkut Barang di Pelabuhan Pangkalbalam Kehilangan Pekerjaan

Puluhan Sopir Angkut Barang di Pelabuhan Pangkalbalam Kehilangan Pekerjaan

Regional
KKB Kabur Saat Pasukan TNI dan Polri Tiba di Homeyo Intan Jaya

KKB Kabur Saat Pasukan TNI dan Polri Tiba di Homeyo Intan Jaya

Regional
KPU Wonogiri Tetapkan 50 Caleg DPRD Terpilih, 6 Mengundurkan Diri

KPU Wonogiri Tetapkan 50 Caleg DPRD Terpilih, 6 Mengundurkan Diri

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com