Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Takut Dikira Covid-19, Penderita DBD Baru Berani ke Rumah Sakit Saat Kritis

Kompas.com - 04/03/2021, 16:51 WIB
Dani Julius Zebua,
Khairina

Tim Redaksi

KULON PROGO, KOMPAS.com –Satu bulan lalu, F (23 tahun), warga Pedukuhan Kriyan, Kalurahan Karangwuni, Kalurahan Wates, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengalami pusing, demam tinggi dan sakit pada sekujur tulang. Ia banyak istirahat di rumah.

Ibu dari F, Daryati (48), menceritakan bagaimana anaknya mengalami penurunan kesehatan ketika itu.

Ia tidak mau ke RS meski menunjukan gejala sakit, karena cemas kalau nanti dinyatakan Covid-19.

Namun, karena tubuhnya semakin lemah, ia akhirnya dilarikan ke RS terdekat sampai dua kali.

“Cek semua, termasuk cek darah dan rapid tes. Hasilnya dia positif DBD,” kata Daryati di kebun rumahnya.

Baca juga: Viral Video Mobil Berlapis Emas Senilai Rp 20 M Catut Lambang Keraton Yogyakarta

Hasil periksa menunjukkan kalau trombosit anak pertamanya ini sangat rendah. Dokter dan situasi saat itu seketika menegang.

“Anak saya sebenarnya terlambat. Setahu saya, anak punya sakit tipes tapi takut dibawa ke RS. Takut (terkena) Covid. Padahal trombositnya sampai 30. Dokternya marah (karena menganggap terlambat diobati). Alhamdulilah tertolong,” kata Daryati sambil tersenyum lega.

Tidak hanya F. Beberapa tetangganya mengalami hal sama dan tidak sedikit dirawat di RS karena DBD.

“Blok ini saja banyak yang kena (DBD),” kata Daryati.

Dukuh (kepala dusun) Kriyan, Suradi mengungkap, sedikitnya 25 orang terjangkit DBD beberapa waktu belakangan ini. Sebagian besar rawat jalan, belasan dirawat di RS swasta. Kini, tersisa tiga warga yang belum sembuh.

“Kabarnya kasus baru sudah muncul di pedukuhan sebelah,” kata Suradi di kesempatan berbeda.

Dinas Kesehatan, Puskesmas Wates, perangkat orang dan pedukuhan lantas mengajak warga menggelar kerja bakti pemberantasan sarang nyamuk. Mereka serentak menyasar penampungan air luar maupun dalam rumah, seperti toren penampung air, bak mandi rumah, hingga buis beton yang berada di perkebunan dan rumah.

Penampungan air yang tersebar di ladang masyarakat berada di balik rumah-rumah sebagai pendukung kegiatan pertanian dan ternak. Aksi ini untuk memutuskan rantai penularan oleh nyamuk.

“Karena dari pengamatan ternyata banyak jentik di penampungan air di lahan pertanian,” kata Suradi.

Baca juga: Mobil Berlapis Emas Berlogo Keraton Yogyakarta, Kanjeng Noto: Lambang e Wae Kleru

Kabid Penanggulangan Penyakit Menular Dinkes Kulon Progo, TH Baning Rahayujati memperkirakan bahwa jumlah penderita tidak sebesar yang dilaporkan warga. Pihaknya masih mendalami kasus ini.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dua Truk Tabrakan di Jalan Lintas Sumatera akibat Jalan Berlubang

Dua Truk Tabrakan di Jalan Lintas Sumatera akibat Jalan Berlubang

Regional
9 Wisatawan di Gunungkidul Tersengat Ubur-ubur yang Mendadak Muncul

9 Wisatawan di Gunungkidul Tersengat Ubur-ubur yang Mendadak Muncul

Regional
Mengenal NBDI, Madrasah Peradaban Perempuan Hebat Sasak

Mengenal NBDI, Madrasah Peradaban Perempuan Hebat Sasak

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Mobil Angkutan Terguling di Tanjakan Maluku Tengah, 1 Orang Tewas

Mobil Angkutan Terguling di Tanjakan Maluku Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Regional
Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Tewas Ditembak Pengunjung, Korban Terluka di Dada

Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Tewas Ditembak Pengunjung, Korban Terluka di Dada

Regional
Masa Jabatan Habis, Anggota DPRD Ini Kembalikan Baju Dinas ke Rakyat

Masa Jabatan Habis, Anggota DPRD Ini Kembalikan Baju Dinas ke Rakyat

Regional
Aparat Telusuri Kabar Pria Bersenjata Api Merambah Hutan di Aceh Timur

Aparat Telusuri Kabar Pria Bersenjata Api Merambah Hutan di Aceh Timur

Regional
Pekanbaru Raih Juara Umum di MTQ ke-42 Provinsi Riau

Pekanbaru Raih Juara Umum di MTQ ke-42 Provinsi Riau

Regional
Istri Brigadir RAT Tak Percaya Suaminya Bunuh Diri, Lebaran Tak Pulang, Sudah 2 Tahun Kawal Pengusaha di Jakarta

Istri Brigadir RAT Tak Percaya Suaminya Bunuh Diri, Lebaran Tak Pulang, Sudah 2 Tahun Kawal Pengusaha di Jakarta

Regional
Sempat Bantah Aniaya Siswanya hingga Tewas, Kepsek di Nias Selatan Kini Jadi Tersangka

Sempat Bantah Aniaya Siswanya hingga Tewas, Kepsek di Nias Selatan Kini Jadi Tersangka

Regional
Tak Dibelikan Motor, Anak Tega Aniaya Ibu Kandung di Aceh Tengah hingga Babak Belur

Tak Dibelikan Motor, Anak Tega Aniaya Ibu Kandung di Aceh Tengah hingga Babak Belur

Regional
4 Hari Hilang Loncat dari Kapal, Warga Serang Belum Ditemukan

4 Hari Hilang Loncat dari Kapal, Warga Serang Belum Ditemukan

Regional
Kasus PMK Kembali Ditemukan di Boyolali, 41 Sapi Terjangkit

Kasus PMK Kembali Ditemukan di Boyolali, 41 Sapi Terjangkit

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com