Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dedi Mulyadi Mengaku Siap Bawa Sirkuit Sentul ke Dunia Internasional

Kompas.com - 14/06/2018, 07:22 WIB
Irwan Nugraha,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Calon Wakil Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengaku siap memunculkan kembali nama besar Sirkuit Sentul, Bogor, ke dunia internasional seperti pada zaman keemasannya era pemerintahan Soeharto.

Salah satu caranya dengan menggelar even internasional di sirkuit kebanggaan warga Jawa Barat tersebut.

“Event-event olahraga dunia saya perhatikan sudah jarang digelar. Bahkan, kebanyakan malah event lain. Kewibawaan Sirkuit Sentul akan muncul kalau di sana banyak acara internasional,” ujar Dedi saat memenuhi undangan warga Desa Tamansari, Bogor, Kamis (14/6/2018).

Baca juga: Jokowi Jajal Sirkuit Sentul, Calon Tempat Digelarnya MotoGP 2021

Dedi mengatakan, untuk mengangkat ke dunia internasional, fasilitas sirkuit tentu perlu ditingkatkan. Pembangunannya nanti harus berkarakter Jawa Barat.

“Tribun penonton itu harus berkarakter Jawa Barat. Jadi, arsitekturnya modelnya julang ngapak. Akses jalan ke sirkuit juga diperlebar dengan standar internasional,” ujar dia.

Pelebaran jalan, menurut dia, perlu dilakukan untuk mengatasi kemacetan yang kerap terjadi di sekitar wilayah sirkuit. Begitu pula dengan lahan parkir.

“Kalau ada event terus macet kan merepotkan. Jadi, semuanya harus tertata rapi, termasuk tempat parkir,” ujarnya.

Jika Sirkuit Sentul mendunia, Dedi berharap, lahir timbal balik yang positif untuk masyarakat sekitar seperti banyaknya pembukaan lapangan kerja dan peluang usaha.

Jangan sampai, warga sekitar hanya menjadi penonton di daerahnya sendiri.

“Manfaat ekonomi harus diraih masyarakat sekitar sirkuit. Warga nggak boleh sekadar nonton event. Mereka harus produktif dengan kegiatan-kegiatan ekonomi,” katanya.

Dedi yakin, kehadiran para pebalap motor kelas dunia akan menjadi daya tarik tersendiri. Hal itu akan mendongkrak citra Bogor di mata dunia.

“Kita harus berani membuktikan bahwa Jawa Barat bisa mendunia, sebagaimana dulu pernah dilakukan Kerajaan Padjadjaran,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com