Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dibawa dengan Avanza, Seorang Bocah Perempuan Dipaksa Buka Pakaian

Kompas.com - 09/01/2018, 12:33 WIB
Hadi Maulana

Penulis

BATAM, KOMPAS.com - Seorang bocah perempuan berinisial ZW (10) diduga menjadi korban penculikan sindikat yang menggunakan mobil Avanza warna hitam di Perumahan Cipta Garden, Kelurahan Sei Harapan, Kecamatan Sekupang, Batam, Kepulauan Riau, Senin (8/1/2018) sekitar pukul 09.00 WIB.

Kejadian ini berawal saat korban pulang mengaji di Masjid Al Mukhlisin di Perumahan Cipta Garden sekitar pukul 09.00 WIB. Namun dalam perjalan pulang ke rumahnya, ada sebuah mobil Avanza yang bertanya alamat dan meminta ZW untuk mengantarkannya.

Saat itulah, ZW dibawa ke kawasan Mata Kucing, Batuaji dan Sagulung hingga ke Tiban Kampung. Bahkan di dalam mobil, ZW sempat dipaksa untuk melepas pakaiannya dan diancam akan dibunuh jika dirinya tidak berhenti menangis.

Dede, orangtua korban mengatakan sempat panik mencari anaknya, mengingat biasanya pukul 09.00 WIB putrinya itu sudah pulang dari mengaji, namun hari ini sampai pukul 10.00 WIB tidak kunjung tiba di rumah.

"Saya datang ke Masjid Al Mukhlisin tempat anak saya mengaji, namun kata imam masjid yang juga guru ngaji di sana, anak saya sudah pulang sejak pukul 09.00 WIB tadi," kata Dede.

Baca juga : Seorang Guru Perempuan Diculik Sepulang dari Mengajar

Kecemasan bertambah saat teman ZW memberitahukan bahwa putrinya itu dibawa oleh seorang pria dengan menggunakan mobil.

"Kami langsung membuat laporan ke Polsek Sekupang. Saat sampai di Polsek, kami ada dapat telepon dari nomor tak dikenal, ternyata karyawan showroom Yamaha yang ada di Tiban Kampung. Orang itu bilang anak kami ada di sana," ungkap Dede.

Setibanya di sana, Dede melihat putrinya sudah berilang air mata dan terus menangis, wajahnya pucat serta ketakutan.

"Dia (ZW) langsung memeluk saya dan minta langsung diantarkan pulang ke rumah. Dan, setibanya di rumah ZW menceritakan semuanya apa yang dialaminya, bahkan sampai diancam dibunuh dan dipaksa untuk membuka bajunya," kata Dede menceritakan pengakuan ZW.

Kapolsek Sekupang Oji Fahroji mengatakan saat ini pihaknya sudah menerima laporan dari orangtua korban, bahkan ZW juga sudah dimintai keterangan mengenai ciri-ciri pelaku yang telah menculiknya.

"Dari pengakuan korban, ternyata korban sudah pernah dijumpai oleh pelaku tiga bulan yang lalu, dengan modus yang sama berpura-pura menanyakan alamat rumah temannya di sekitar Perumahan Cipta Garden. Namun pada saat itu korban menjawab tidak tahu dan langsung pulang ke rumah," kata Oji Fahroji, Senin (8/1/2018).

Baca juga : Kronologi Dugaan Penculikan dan Pelecehan Seksual Siswi MTs di Ciputat

Hanya saja, sambung Oji, saat pertama kali korban ditemui oleh pelaku tiga bulan lalu, pelaku menggunakan mobil Ayla warna merah. Namun saat ditemui kedua kalinya, Senin (8/1/2018), pelaku menggunakan mobil Avanza warna hitam.

"Pelaku sudah lama mengincar korban, hal ini berdasarkan anliasa dari penyampaian korban," ungkap Oji.

Korban nantinya akan dilakukan visum dan dibawa bersama orantuanya kepolsek, untuk dimintai keterangan apa yang dilakukan pelaku selama membawa korban berkeliling selain dipaksa membuka pakaian dengan diancam akan dibunuh.

"Untuk modusnya belum bisa disimpulkan, karena kami masih melakukan pengembangan. Makanya kita tunggu hasil penjelasan korban nanti di Polsek Sekupang usai dilakukan visum," tutup Oji.

Kompas TV Polisi sempat kesulitan membuka pintu kamar apartemen yang dikunci dari luar. Padahal polisi menduga ada sejumlah orang di dalam kamar apartemen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com