Sengketa Lahan, Warga Aniaya dan Tewaskan Pekerja Harian

LABUAN BAJO, KOMPAS.com — Dua warga Cancar, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur, tewas dianiaya puluhan warga di Mbehel, Desa Rangko, Kecamatan Boleng, Kabupaten Manggarai Barat.

Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah NTT AKBP Jules Abraham Abast mengatakan, korban berinisial Don (50) dan Alo (45) tewas karena masalah sengketa tanah di wilayah Desa Rangko.

Peristiwa itu terjadi setelah pemilik lahan bernama Fauziah menyerahkan kepada kuasa hukumnya untuk meratakan tanah miliknya di Desa Rangko.

Kedua korban yang bekerja sebagai buruh kasar harian diminta untuk meratakan tanah itu.

Ketika keduanya sedang meratakan tanah tersebut, puluhan warga ulayat Mbehel datang ke lokasi kejadian.

Warga tidak terima bila tanah itu diratakan. Mereka pun menyerang korban hingga keduanya tewas di tempat.

"Usai menganiaya, warga kemudian kembali ke rumah masing-masing," kata Jules.

Polisi mendapati banyak luka di tubuh korban. Jenazah korban dibawa ke Puskesmas Labuan Bajo untuk pembuatan visum.

Setelah itu, Wakil Kepolisian Resor Manggarai Barat bersama anggotanya melakukan razia di rumah warga yang diduga menganiaya korban. Dalam razia itu, polisi mengamankan 30 warga.

Polisi juga menyita sejumlah senjata tajam, seperti parang dan tombak, serta tameng.

Para pelaku kemudian dibawa menuju sel tahanan Markas Kepolisian Resor Manggarai Barat. Sebagian lainnya dititipkan di ruang tahanan kejaksaan negeri setempat.

"Motif utamanya masalah sengketa tanah, dan kami masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengetahui motif lainnya," kata Jules.