Kepanikan Nurmala Saat Air Menerjang Gubuknya

LHOKSEUMAWE, KOMPAS.com – Nurmala Wati (27) sedang sibuk mengangkut barang ke loteng rumahnya, Kamis (4/1/2017).

Warga Desa Nga, Kecamatan Lhoksukon, Aceh Utara itu lalu dikejutkan dengan suara dinding berderak. Gubuk berkontruksi papan itu pun retak. Air lalu bak bagai air bah menerjang masuk ke dalam rumah. Dia pun mempercepat mengangkat kain, dan peralatan lainnya ke atas lemari.

“Saya terkejut, terdengar bunyi “krak”. Lalu dinding rumah saya jebol. Sebagian dinding retak,” katanya.

Lalu, setelah mengangkat semua barang mereka mengungsi ke rumah saudaranya.

Dia sedih mengingat rumah satu-satunya itu rusak. Apalagi, rumah itu pun bantuan dari keluarga.

Kepiluannya semakin tak terperi, karena tadi pagi dia baru saja berbelanja untuk kebutuhan kenduri memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW, besok.

“Semua barang untuk maulid sudah saya beli. Tapi, sudah basah semua. Rumah pun sudah patah,” katanya.

Banjir merendam desa itu memang terparah dari pada desa lainnya. Ketinggian air sedada orang dewasa. Pada bagian tertentu air bahkan sampai dua meter.

“Semoga segera surut banjir ini. Agar kami bisa memperbaiki rumah. Kami berharap, pemerintah membantu biaya perbaikan. Maklum, kami ini orang tak mampu,” harapnya.

Seperti diberitaka,  hujan deras di Aceh Utara Rabu (4/1/2017) mengakibatkan banjir yang merendam belasan desa di tiga kecamatan di kabupaten itu yakni Kecamatan Lhoksukon, Langkahan, dan Kecamatan Matangkuli. Ketinggian air bervariasi dari 50 sentimeter hingga 1 meter.