Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Helmi, Terduga Teroris Asal Tasikmalaya Dikenal Pendiam sejak Menikah

Kompas.com - 22/12/2016, 05:25 WIB
Irwan Nugraha

Penulis

TASIKMALAYA, KOMPAS.com — Helmi Hendriyana (29), salah seorang terduga teroris asal Kota Tasikmalaya yang tewas dalam penggerebakan di Tangerang Selatan, Rabu (21/12/2016) pagi, dikenal tetangganya sebagai sosok pendiam sejak menikah.

Sejak kecil sampai dewasa dan berkeluarga, Helmi tinggal bersama orangtuanya di Kampung Gunung Kondang, Kelurahan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya.

Beberapa tetangga dan kerabatnya pun mengenal betul salah seorang sel kelompok teroris tersebut.

"Saya tak menyangka dia seperti itu. Di kampung ini, Helmi lebih dikenal dengan nama panggilan Apep. Apep ini orangnya biasa-biasa dan taat beribadah, apalagi rumahnya di samping masjid dan pesantren. Namun, ia terlihat berubah menjadi pendiam semenjak menikah dan jarang bergaul lagi dengan warga sekitar," kata Juna (45), salah seorang warga setempat kepada wartawan, Rabu.

Baca juga: Terduga Teroris yang Ditangkap Baru Dua Hari Mengontrak Rumah di Tangsel

Menurut Juna, warga di sini kaget ada warganya yang tewas digerebek Tim Densus 88 karena masuk jaringan teroris. Padahal, belum genap sebulan, Apep masih terlihat mondar-mandir di kampungnya mengantarkan air mineral galon sebagai pekerjaan sehari-harinya.

"Belum sebulan ini saya masih melihat Apep ada di kampung ini. Kami di sini warga kaget kok tiba-tiba melihat di televisi ada Apep jadi korban tewas setelah kontak senjata dengan polisi di Tangerang," kata dia.

Keluarga Apep selama ini dikenal sebagai orang baik dan tak pernah terlibat masalah apa pun. Oleh karenanya, warga di tempat tinggal Helmi tak menyangka bahwa salah satu tetangganya terlibat jaringan teroris selama ini.

"Aduh tak nyangka banget," ujar dia.

Sebelumnya, sebanyak tiga orang yang diduga teroris tewas dalam penggerebekan di sebuah rumah kontrakan di Kelurahan Babakan, Kecamatan Setu, Tangerang Selatan, Rabu (21/12/2016).

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Rikwanto mengatakan, kontak senjata dilakukan saat Densus 88 menggerebek rumah yang dihuni sel kelompok teroris.

Kompas TV Membongkar Jaringan Teroris- Satu Meja eps 170 bagian 4
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com