Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rais Tewas Dibegal, Temannya Kritis

Kompas.com - 27/11/2016, 15:08 WIB
Hendra Cipto

Penulis

MAKASSAR, KOMPAS.com - Aksi begal kembali marak terjadi di Kota Makassar. Pada Minggu (27/11/2016) sekitar pukul 05.15 waktu setempat, dua warga Kecamatan Tamalanrea menjadi korban begal. Seorang tewas di tempat dan seorang lagi kritis.

Peristiwa tersebut terjadi di depan Perumnas Kelurahan Sudiang Raya, Kecamatan Biringkanaya. Kedua korban ditemukan tergeletak di pinggir jalan.

Seorang korban bernama Rais alias Aco beralamat di Desa Bangkala, Kelurahan Kapasa, Kecamatan Tamalanrea dalam kondisi tak bernyawa dan seorang lagi bernama Renaldi dalam kondisi kritis yang kemudian bergegas dilarikan ke RS Daya, Makassar untuk mendapatkan pertolongan tim medis.

Kasubag Humas Polrestabes Makassar, Komisaris Polisi (Kompol) Burhanuddin mengatakan, menurut keterangan saksi 6 orang yang merupakan rekan korban, keduanya dibegal oleh beberapa pria di sekitar lokasi kejadian. 

"Kedua korban dan 6 saksi dari Kabupaten Maros setelah menghadiri acara temannya. Kedua korban berboncengan motor lebih dulu melintas di lokasi kejadian, sedangkan 6 saksi berboncengan 3 motor menyusul di belakang," ujarnya.

Setelah kejadian pembegalan kedua korban, sebut dia, beberapa menit kemudian keenam saksi melintas di lokasi yang sama.

"Saat saksi melintas, mereka melihat dua temannya tergeletak ditanah bersimbah darah. Saat melintas, keenam saksi sempat dilempari batu dan dikejar oleh beberapa pria di lokasi kejadian. Namun keenam saksi berhasil menyelamatkan diri," katanya.

Keenam saksi, kata Burhanuddin, masing-masing Arjun (16), Agung (14), Arman (13), Fadli (17), Ruslan (13), dan Abram Ramadhan (15) telah dimintai keterangannya oleh penyidik.

Jenazah Rais telah dibawa keluarganya untuk disemayamkan. Semetara Renaldi masih mendapat perawatan di RS Daya.

"Motor milik korban Rais juga telah diambil oleh pihak keluarganya. Polisi sudah melakukan olah TKP, memeriksa saksi-saksi, memvisum jenazah korban. Kasus ini sementara diselidiki untuk mengungkap pelakunya," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com