Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Anggota Kelompok Pencuri Antar-provinsi Diringkus di Sukabumi

Kompas.com - 18/11/2016, 15:05 WIB
Budiyanto

Penulis

SUKABUMI, KOMPAS.com — Sebanyak empat dari tujuh anggota kawanan pencuri antar-provinsi diringkus Satuan Reskrim Polres Sukabumi dari sejumlah lokasi berbeda belum lama ini.

Satu di antaranya tewas saat proses penangkapan karena melawan kepada petugas polisi. Sedangkan tiga pelaku lain masih dalam proses penyidikan, yakni D (50), AS (43), dan D (48).

''Para pelaku ini tidak hanya beraksi di Sukabumi saja, melainkan antar-provinsi. Sebelumnya sempat beraksi di Yogyakarta, Malang, dan Aceh," kata Kepala Satreskrim Polres Sukabumi, AKP Dhoni Erwanto, Jumat (18/11/2016).

Menurut dia, selain meringkus para pelaku, pihaknya juga menyita sejumlah barang bukti kejahatan, seperti dua bilah senjata tajam jenis golok dan baju yang dipakai untuk menyekap korban.

''Saat melakukan aksi kejahatannya, para pelaku ini selalu membawa golok. Juga tidak segan-segan menyekap para korbannya,'' ujar dia.

Pengungkapan pelaku pencurian ini, lanjut Dhoni, berdasarkan laporan korban di wilayah Kecamatan Cicurug. Kawanan pencuri ini menggasak uang dan barang di sebuah mes pabrik dengan kerugian mencapai Rp 300 juta.

"Uang yang digasak pelaku di antaranya mata uang dollar, won, dan sejumlah perhiasan emas, serta handphone berbagai merek,'' imbuhnya.

Saat ini, Dhoni menuturkan, pihaknya masih memburu tiga pelaku lainnya yang sudah teridentifikasi. Tim Reskrim sudah disebar dan berkoordinasi dengan semua Polsek untuk menangkap pelaku.

''Pelaku pencurian ini dapat dijerat Pasal 365 KUHP dengan ancaman maksimal 12 tahun penjara,'' tutur Dhoni.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Puluhan Tahun Dilanda Banjir, Warga Sukabumi Selatan Sudah Siap-siap Saat Hujan Tiba

Puluhan Tahun Dilanda Banjir, Warga Sukabumi Selatan Sudah Siap-siap Saat Hujan Tiba

Regional
Pemkab HST Sabet 3 Penghargaan Anugerah Merdeka Belajar dari Kemendikbud Ristek

Pemkab HST Sabet 3 Penghargaan Anugerah Merdeka Belajar dari Kemendikbud Ristek

Regional
NTT dan Beban Demografi 2030

NTT dan Beban Demografi 2030

Regional
Bolehkah Berhenti di Bahu Jalan untuk Buang Air Kecil?

Bolehkah Berhenti di Bahu Jalan untuk Buang Air Kecil?

Regional
Solusi Mendasar Atasi Sampah Citarum

Solusi Mendasar Atasi Sampah Citarum

Regional
Dompet Dhuafa Bagikan Daging Kurban kepada 920 KK di Dusun Nglelo

Dompet Dhuafa Bagikan Daging Kurban kepada 920 KK di Dusun Nglelo

Regional
Jangan Ada Lagi Nyawa Melayang Setelah Laporan Polisi Dilayangkan

Jangan Ada Lagi Nyawa Melayang Setelah Laporan Polisi Dilayangkan

Regional
Bupati Blora Arief Rohman Sampaikan Tiga Pesan Penting di Hari Raya Idul Adha

Bupati Blora Arief Rohman Sampaikan Tiga Pesan Penting di Hari Raya Idul Adha

Regional
Begini Rasanya Mengangkat Bongkahan Emas dan Perak Senilai Rp 2 Miliar

Begini Rasanya Mengangkat Bongkahan Emas dan Perak Senilai Rp 2 Miliar

Regional
“Mooring System” Pertama Terpasang di Raja Ampat, Kadis P2KP: Untuk Kepentingan Wisata dan Piring Makan Warga

“Mooring System” Pertama Terpasang di Raja Ampat, Kadis P2KP: Untuk Kepentingan Wisata dan Piring Makan Warga

Regional
Sambil Malu-malu Kepala Kampung Friwen Sebut Masyarakat Inginkan Bantuan Rumah

Sambil Malu-malu Kepala Kampung Friwen Sebut Masyarakat Inginkan Bantuan Rumah

Regional
Polri dan Kasus Vina Cirebon: Pengusutan Kembali Setelah 8 Tahun Berlalu

Polri dan Kasus Vina Cirebon: Pengusutan Kembali Setelah 8 Tahun Berlalu

Regional
Danny Pomanto Jadi Satu-Satunya Wali Kota Indonesia yang Diundang World Water Forum 2024 di Bali

Danny Pomanto Jadi Satu-Satunya Wali Kota Indonesia yang Diundang World Water Forum 2024 di Bali

Regional
Pilkada Aceh Singkil 2024, Kemiskinan, dan Potensi SDA

Pilkada Aceh Singkil 2024, Kemiskinan, dan Potensi SDA

Regional
Melestarikan Praktik Ekonomi Peternakan di Lahan Savana Kaki Gunung Tambora

Melestarikan Praktik Ekonomi Peternakan di Lahan Savana Kaki Gunung Tambora

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com