Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kurangi Banjir Lahar Merapi, Kali Putih Diluruskan

Kompas.com - 15/11/2016, 09:32 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis

MAGELANG, KOMPAS.com - Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSSO) optimistis proyek pelurusan sungai atau kali Putih selesai 50 persen pada bulan Desember 2016. Proyek ini bertujuan untuk mengurangi laju material banjir lahar Merapi yang berpotensi merusak pemukiman warga.

Kali Putih merupakan salah satu sungai yang berhulu di gunung Merapi. Kali yang berada di wilayah Desa Jumoyo dan Desa Gulon, Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang, ini pernah diterjang banjir lahar hingga meluluh lantahkan pemukiman warga di sekitarnya.

"Kami optimistis Kali Putih yang baru mampu menampung aliran banjir lahar selama musim hujan 2016-2017," ujar Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pengendali Lahar Gunung (PLG) Merapi BBWSSO, Gunawan, (14/11/2016).

Dia mengatakan, saat ini proyek pembangunan sudah mencapai 46 persen. Kali Putih yang sudah diluruskan itu memiliki lebar sekitar 70 meter dan ketinggian tanggul 5 meter. Dalam proyek tersebut pihaknya juga membangun sabodam (tanggul penahan banjir) dan 23 groundsile dan tanggul sungai sepanjang 2 kilometer di sisi kanan dan kiri sungai.

"Fungsi sabodam ini adalah untuk 'mengerem' laju banjir lahar, menstabilkan aliran sungai dan mempertahankan morfologi sungai agar tidak pindah. Sedangkan groundsile untuk mencegah erosi dan memperkuat bangunan sabodam," jelas Gunawan.

Dengan demikian material banjir kecil perpotensi merusak tanggul dan tidak menerjang perkampungan serta jalan raya Magelang-Yogyakarta seperti yang terjadi pasca-erupsi Merapi 2010 silam.

Selain di kali Putih, pihaknya juga sudah membangun banyak sabodam di kawasan hulu sungai di lereng gunung Merapi. Sehingga sebagian material pasir dan batu dari puncak Merapi tertahan.

"Kami juga sudah membangun sejumlah saluran pengelak lahar untuk mencegah penyimpangan arus banjir atau overslag," katanya.

Menurut Gunawan pembangunan sudetan Kali Putih diawali tahun 2015 dengan dana Rp 42 milyar, kemudian dilanjutkan tahun 2016 dengan dana Rp 105 miliar. Adapun total biaya pembangunan diperkirakan mencapai Rp 283 miliar. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com