Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolres Sebut Situasi Sampit Kondusif dan Tidak Seperti yang Tersiar

Kompas.com - 10/09/2016, 05:38 WIB
Kontributor Pontianak, Yohanes Kurnia Irawan

Penulis

SAMPIT, KOMPAS.com - Peristiwa pembunuhan yang dilakukan IM (17) terhadap Hendri Priwani (23) di Kecamatan Baamang, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimatan Tengah berbuntut aksi perusakan terhadap rumah yang diduga milik pelaku, Jumat (9/9/2016) sekitar pukul 15.45 WIB.

Kapolres Kotawaringin Timur AKBP Hendra Triawan membenarkan adanya aksi perusakan yang dilakukan oleh sekelompok orang terhadap rumah yang diduga milik pelaku.

Namun, aksi tersebut menurutnya adanya kesalahpahaman, sehingga terjadi perusakan.

"Jadi memang ada sedikit kesalahpahaman, dan yang dirusak adalah warung dan rumah, namun bukan milik tersangka," kata Hendra dikonformasi Kompas.com melalui seluler, Jumat (9/9/2016) malam.

Sebelumnya diberitakan, peristiwa pembunuhan tersebut dipicu lantaran IM berupaya membela ayahnya yang terlibat pertengkaran dengan Hendri, Rabu (7/9/2016).

Pelaku kemudian akhirnya berhasil dibekuk polisi pada Kamis (8/9/2016).

 

(Baca: Polisi Tangkap Pelaku Pembunuhan di Sampit)

Perusakan tersebut menyebabkan kaca rumah bagian depan pecah. Selain itu, terjadi juga perusakan warung yang mengakibatkan satu buah lemari es rusak.

Pelaku perusakan diduga dilakukan sekelompok orang dengan jumlah sekitar 20 orang. Usai melakukan perusakan, kata Hendra, secara spontan sekelompok orang tersebut langsung membubarkan diri tanpa menimbulkan korban jiwa dari pihak mana pun.

"Polres Kotim dan anggota Kodim 1015/Spt melaksanakan pengamanan di sekitar tempat kejadian pengrusakan," ucapnya.

Hendra menambahkan, saat ini situasi Sampit dalam keadaan aman dan kondusif, tidak seperti yang tersiar.

Peristiwa pembunuhan yang dilakukan tersangka ini murni tindak pidana kriminal dan tidak ada unsur SARA.

Pihak kepolisian dan pemerintah daerah setempat juga sudah mengadakan pertemuan dengan sejumlah tokoh adat tokoh adat sebagai bentuk pencegahan dan penjelasan kepada pihak yang berkepentingan pada Kamis (8/9/2016) kemarin.

Terkait peristiwa perusakan tersebut, kata Hendra, terjadi karena kurang pemahaman tentang bagaimana kejadian yang sebenarnya.

"Malam ini juga dilaksanakan pertemuan dari pihak Polri dan pemda dengan tokoh adat dan keluarga korban dan yang mewakili keluarga tersangka," ucap Hendra.

Hasil pertemuan tersebut, imbuhnya, mengutuk kejadian baik itu kasus pembunuhan maupun aksi pengrusakan.

"Semua pihak menyerahkan sepenuhnya kepada proses hukum yang berlaku," ujar Hendra.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com