Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inovasi Warga, Petani Bisa Langsung Produksi Gula Cair di Ladang

Kompas.com - 21/05/2016, 23:04 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com – Inovasi dari warga untuk menghadirkan alat-alat modern terus bermunculan. Teguh Widodo, warga Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, berhasil menciptakan satu alat untuk menghasilkan gula cair.

Temuannya itu dipamerkan dalam kegiatan Desiminasi Hasil Kreasi dan Inovasi Masyarakat Jawa Tengah, di kantor Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) di Semarang, yang berlangsung pekan ini.

Teguh belum memberikan nama alat temuannya ini. Alat ini bersifat portable, mudah dibawa ke mana-mana, termasuk ke ladang petani. Harganya Rp 100  juta.

Keunggulan alat ini, kata Teguh, bisa memproduksi gula cair langsung dari ladang tebu. Petani tinggal memanen tebu lalu memasukkan hasil panenannya ke alat ini.

“Kapasitas sekali produksi bisa sampai 50 liter. Ini cocok buat petani kluster tebu,” kata Teguh, kepada Kompascom, belum lama ini.

Gula cair yang dihasilkan bisa dijual kembali untuk keperluan industri. Selama ini gula cair dibutuhkan antara lain oleh industri kecap, farmasi, dan permen. Sejumlah cafe dan toko minuman juga mulai beralih ke gula cair.

Menurut Teguh, alat tersebut memotong rantai produksi dari tebu ke gula cair. Ia berharap para petani tebu bisa mendapatkan nilai ekonomi lebih tanpa dibayangi jatuhnya harga tebu. Para petani pun tidak terlalu pusing dengan rendeman tebu setiap kali panen tiba.

“Alat ini diciptakan murni untuk dipakai petani, dibawa petani agar tata niaga tebu yang rendah bisa hilang,” kata dia.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengapresiasi inovasi warga terkait alat-alat pertanian. Pemerintah mendorong agar hasil inovasi bisa laku di tataran industri.

“Tugas kita membantu mereka mendapatkan SNI. Mereka sudah punya segmen pasar sendiri, yaitu ekonomi ke bawah,” kata Gubernur.

Sampai saat ini Balitbang Pemprov Jawa Tengah sudah menampung sedikitnya 137 karya inovasi warga selama tahun 2016. Sejumlah inovasi itu dipamerkan selama sepekan ini. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com