Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Erupsi Bromo, Warga Minta Masker dan Obat Mata

Kompas.com - 11/01/2016, 09:25 WIB
MALANG, KOMPAS — Aktivitas vulkanik Gunung Bromo di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Sabtu (9/1/2016), kembali naik, padahal sebelumnya cenderung menurun.

Abu terus mengarah ke Malang sehingga penutupan Bandar Udara Abdulrachman Saleh masih terjadi hingga Minggu (10/1/2016). Warga pun mulai meminta masker dan obat tetes mata ke posko siaga bencana.

Pengamatan di Pos Pantau Gunung Bromo di kawasan Cemorolawang, Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, Sabtu, menunjukkan aktivitas Bromo kembali naik.

Pada pukul 00.00-06.00, Bromo mengeluarkan asap setinggi 600 meter dari puncak dengan arah ke barat. Tremor terjadi dengan amplitudo maksimal 3-21 milimeter dominan 5 mm, serta terjadi satu kali gempa letusan selama 23 detik. Saat itu masih terdengar suara gemuruh dari kawah dan sekali-sekali tampak sinar api samar dari kawah.

Dalam pengamatan pada pukul 06.00-12.00, asap Bromo mencapai tinggi 900 meter dengan arah ke barat dan barat laut. Tremor terjadi dengan amplitudo maksimal 3-25 milimeter, dominan 6 mm.

”Gempa letusan kali ini terjadi tujuh kali selama 12,5 detik hingga 15,5 detik, dengan amplitudo maksimal 22-36 mm. Suara gemuruh dari kawah tetap terdengar,” kata Ahmad Subhan Kepala Pos Pantau Gunung Bromo.

Bandara ditutup

Terkait dengan masih mengarahnya abu Bromo ke Malang, penutupan Bandar Udara Abdulrachman Saleh kembali diperpanjang. Penutupan diperpanjang hingga Minggu pukul 07.30.

”Penutupan bandara diperpanjang karena paparan abu vulkanik Bromo. Semua dilakukan untuk keselamatan penerbangan kita,” kata Suharno, Kepala Unit Pelaksana Teknis Bandara Abdulrachman Saleh.

Mengarahnya abu vulkanik Bromo ke Kota Malang pun masih dirasakan warga di Desa Taji, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang. Sementara di tengah Kota Malang, paparan abu vulkanik Bromo sudah tidak lagi terasa.

”Guyuran tipis abu Bromo masih terasa di Desa Taji pada Sabtu siang. Pembagian masker dan imbauan agar warga menggunakan masker untuk melindungi saluran pernapasan terus dilakukan,” kata Mudji Utomo, Kepala Subseksi Penanggulangan Bencana PMI Kabupaten Malang.

Paparan abu vulkanik Bromo ke Malang beberapa hari ini mendorong masyarakat aktif meminta masker dan obat tetes mata ke posko siaga bencana Gunung Bromo terdekat.

”Warga aktif meminta masker saat mereka berangkat ke ladang. Sabtu ini saja sudah ada 50 lembar masker diambil warga ke Posko Taruna Siaga Bencana (Tagana) di Desa Gubugklakah, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang,” kata Ali Usman dari Humas Tagana.

”Selain meminta masker, warga juga meminta obat tetes mata. Obat tetes mata penting karena paparan abu vulkanik Bromo dirasakan pedih di mata,” tutur Ali.

Dari persediaan sebanyak 200 obat tetes mata, saat ini tersisa 105 obat tetes mata di Posko Tagana. (DIA)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com