Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Manipulasi Data, Pendukung Cagub Sulteng Datangi Bawaslu dan Polda

Kompas.com - 14/12/2015, 17:54 WIB
Kontributor Palu, Erna Dwi Lidiawati

Penulis

PALU, KOMPAS.com – Tim relawan Nasional Kerakyatan Rusdi Ihwan (NKRI)-70 melaporkan Komisi Pemilihan Umum Provinsi Sulawesi Tengah ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).

Pelaporan kubu Rusdy Mastura-Ihwan Datu Adam ini berkaitan dugaan manipulasi data rekapitulasi suara sementara yang dipublikasikan di situs KPU Sulteng.

Rusdy Mastura-Ihwan Datu Adam adalah salah satu kontestan yang bertarung dalam perebutan suara untuk kursi Gubernur Sulawesi Tengah. Rusdy adalah Wali Kota Palu dan Ihan adalah mantan Bupati Panajam.

Sebanyak 100 orang lebih, Senin (14/12/2015) siang mendatangi Kantor Bawaslu Sulteng di Jalan Katamso, Kota Palu.

Ketua Relawan NKRI-70 Ridha Saleh meminta Bawaslu mengawasi ketat perhitungan surat suara di seluruh kabupaten di Sulteng.

“Kami meminta Bawaslu segera mengambil sikap terhadap KPUD Sulteng yang lambat merekapitulasi data formulir C1. Yang dikhawatirkan jika KPU lambat merekapitulasi data formulir C1, akan memberi peluang bagi oknum yang tidak bertanggungjawab untuk mengubah data tersebut,” kata Ridha.

Ridha juga meminta KPUD Sulteng beserta komisioner dan tim teknis untuk turun langsung menyelamatkan demokrasi di Sulteng.

Menurut dia, ada temuan tim NKRI tentang adanya kecuranagn dalam rekapitulasi data perolehan suara.

Selain ke Bawaslu, tim relawan NKRI-70 juga mendatangi Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah terkait persoalan ini.

Mereka diterima Wakapolda Sulteng Kombes Leo Bona Lubis. Atas laporan dugaan adanya kecurangan dalam pilkada serentak ini Wakapolda Leo Bona Lubis mengatakan akan mengusutnya. 

“Yang pastinya pihak kami akan memproses jika menyangkut pidana. Tentunya kami juga meminta bapak ibu untuk segera melaporkan dan menyerahkan bukti yang ada ke kami,“ kata Leo Bona Lubis. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com