Ketika Para Polisi Berseragam “Jersey” Sepeda...

MANOKWARI, KOMPAS.com – Pukul 5.30 WIT, sekitar 60 pesepeda sudah berkumpul di halaman toko sepeda di Kota Manokwari, Papua Barat. Jersey sepeda bergambar burung Cendrawasih dan warna merah putih sudah menempel di tubuh mereka.

Berbeda dengan jersey biasanya, di bagian belakang jersey yang mereka kenakan terdapat tulisan “Polisi”.

Ya, para pesepeda berbadan tegap itu adalah aparat Kepolisian Daerah (Polda) Papua Barat. Mereka menggelar acara Gowes Kemitraan pada Sabtu (31/10/2015) sampai Minggu (31/11/2015).

Kapolda Papua Barat Brigadir Jenderal (Pol) Royke Lumowa memimpin rombongan pesepeda. Di antara mereka, ada juga barisan polisi wanita. Sepuluh pesepeda polwan ikutan menggilas jalanan Papua.

Ketika itu, mereka ingin mengayuh sepeda dari Kota Manokwari ke Ransiki di Distrik Ransiki, Kabupaten Manokwari. Jaraknya sekitar 120 kilometer. Mereka kembali keesokan harinya, dengan rute yang sama, yaitu Ransiki-Manokwari.

Selain polisi, pesepeda dari beberapa komunitas di Manokwari juga ada diantara rombongan. Bedanya, mereka mengenakan jersey berwarna hijau yang juga bergambar burung Cendrawasih.

Setelah menyantap sarapan bubur kacang ijo, pemanasan pun dilakukan, dilanjutkan berdoa bersama.

“Santai saja, jangan tegang. Yang penting targetnya sampai Ransiki jam 5 sore,” ujar Royke mencairkan suasana.

Kebanyakan dari mereka belum pernah bersepeda jarak jauh. Bahkan, banyak juga yang baru mengenal olahraga sepeda.

Meski demikian, semua telah dipersiapkan dengan matang, mulai dari survei jalur hingga menghadirkan teknisi sepeda. Mereka juga sempat latihan gowes bersama beberapa minggu sebelumnya.

Royke berada di barisan depan bersama Road Captain, diikuti sejumlah kepala satuan di Polda Papua Barat.

Para polwan tangguh berada di barisan tengah. Meski belum pernah bersepeda jarak jauh, para polwan ini memiliki fisik yang kuat. Tanjakan demi tanjakan dilibas.

Bakti sosial

Di beberapa lokasi yang dilalui, para polisi melakukan bakti sosial. Kegiatan itu dimanfaatkan sebagian pesepeda untuk mengatur nafas di tengah teriknya sinar matahari.

Seperti saat bakti sosial di Distrik Tanah Rubuh, cuaca cukup terik. Padahal, baru pukul 08.00 WIT.