Pelecehan terjadi pada Senin 28 September 2015 malam. Keempat korban itu berinisial AM, HA, ZU, dan TI.
Kepala Humas Pemerintah Aceh Utara Amir Hamzah membenarkan bahwa pihaknya telah menerima informasi dugaan pelecehan seksual tersebut. Namun, bentuk pelecehan dan pelakunya belum jelas.
"Kami sangat menyesalkan kejadian itu. Tentu kasus ini akan diusut tuntas," ujar Amir.
Dia menjelaskan, keempat warga Rohingya itu diantar ke selter selepas maghrib dalam kondisi histeris. Mereka juga terlihat trauma. Mereka mengaku telah mengalami pelecehan seksual.
"Untuk mengetahui siapa pelaku pelecehan seksual itu, kami sudah minta seorang warga Rohingya untuk membujuk empat korban ini agar mau bercerita sehingga pelakunya diketahui," ungkap Amir.
Dia menyebutkan, keempat korban ini awalnya akan dibawa ke rumah sakit. Namun, warga Rohingya lainnya meminta agar mereka tetap di selter sehingga dokter selter yang mendampingi keempat korban itu.
"Dalam waktu dekat, kami buat rapat untuk membahas kasus ini. Untuk proses hukum, tentu kami minta polisi untuk mengusutnya," kata Amir.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.