Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dukung Bali Jadi Daerah Tujuan Wisata yang Ramah Anak

Kompas.com - 26/09/2015, 11:54 WIB
Kontributor Denpasar, Sri Lestari

Penulis

DENPASAR, KOMPAS.com - Dalam rangka peringatan Hari Pariwisata Sedunia yang jatuh pada tanggal 27 September, berbagai upaya dilakukan oleh aktivis untuk mendukung Bali sebagai daerah pariwisata yang ramah untuk anak. Hal ini menjadi materi dalam pembahasan diskusi dengan tema "Dunia Pariwisata yang Ramah Anak: Hari Pariwisata Sedunia Vs Eksploitasi Seksual Komersil Anak" di Rumah Sanur, Sabtu (26/9/2015).

"Anak-anak yang dieksploitasi di berbagai daerah tujuan wisata seks anak biasanya berbasis lokal. Tetapi anak juga diperdagangkan secara internal atau ke luar negeri," kata Hanneke Oudkerk, Regional Program Advisor Terre des Hommes Netherland di Denpasar, Bali.

Hari Pariwisata Sedunia ini dinilai merupakan momentum penting untuk mengembangkan potensi pariwisata, khususnya Bali yang merupakan salah satu destinasi tujuan wisata utama Indonesia bahkan dunia.

Dunia dinilai terus berkembang seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi, infrastruktur untuk kreativitas dan hiburan yang sekaligus bersentuhan langsung dengan kebudayaan dan komunitas masyarakat lain.

"Daerah tujuan pariwisata cenderung menjadi yang rentan dan tidak aman bagi anak. Eksploitasi terhadap anak terutama eksploitasi seksual sering mengancam anak-anak di daerah tujuan wisata. Wisata seks anak merupakan ancamana serius bagi anak-anak," kata Sudaryanto, Country Manager Terre des Hommes Netherland.

Data yang dimiliki oleh Terre des Hommes Netherland menyebutkan bahwa setidaknya 80 persen dari anak-anak tidak pernah melaporkan bahwa mereka mengalami eksploitasi atau pelecehan seksual karena malu.

Sebagian korban juga tidak ingin melapor karena pelaku adalah orang yang mereka kenal sehingga mereka khawatir tidak ada yang percaya.

Meningkatnya kunjungan wisata di Bali tentu saja harus dibarengi dengan upaya perlindungan dalam kehidupan anak-anak agar tidak menjadi korban eksploitasi dan menjadi pekerja seks dengan alasan apapun, termasuk menjadi alat pemuas wisatawan di Bali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com