"Spa, apartemen, dan mal-mal di Kota Bandung akan disisir," ujar Ketua P2TP2A Jabar, Netty Prasetiyani Heryawan seusai acara halal bihalal di Gedung Sate Bandung, Kamis (23/7/2015).
Netty mengatakan, tempat prostitusi anak tidak hanya di eks lokalisasi Saritem. Kini, lokasi-lokasi yang memberikan pelayanan anak yang dilacurkan (Ayla) menyebar ke sektor pelayanan publik. Seperti yang terjadi di mal-mal.
Terdapat SPG berusia anak yang merangkap sebagai Ayla. "Sebelum Ramadhan kemarin ada 260 orang yang terjaring, lima di antaranya anak-anak dan dititipkan ke P2TP2A. Setelah lebaran ini akan dilakukan penyisiran ke tempat-tempat publik tadi," imbuh Netty.
Melihat fenomena mengerikan ini, Netty menyarankan tiga langkah yang bisa diambil. Pertama, razia tempat-tempat yang memberikan kemudahan dalam prostitusi anak. Kedua, membongkar mafia atau mucikari yang terlibat.
Terakhir, maksimalkan rangkaian kerja. Sehingga anak yang ingin bersekolah bisa terlayani pelajarannya. Begitupun dengan anak yang perlu rehabilitasi, terfasilitas pekerja sosialnya, konselor, hingga psikolognya. "Tentu harus dilakukan penegakan hukum," kata dia.
Menurut Netty, Razia akan dilakukan di Kota Bandung. Namun ia meyakini, pemkot/pemkab lainnya di Jabar akan melakukan hal yang sama.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.