Bupati Tolikara, Usman Wanimbo, mengatakan, pihaknya sudah membentuk tim untuk menangani hal ini. Tim terdiri dari dari Pemerintah Kabupaten Tolikara, DPRD Tolikara, Kepolisian, TNI dan Gereja.
Menurutnya, tim ini yang akan melakukan rekonstruksi pembangunan bangunan yang rusak dan mengelola bantuan dari masyarakat. Untuk tahap pertama, jelas Usman, pihaknya akan membangun rumah kios di halaman Kantor Bupati Tolikara dan mushala di halaman Koramil.
"Kami tidak bisa membangun di lahan kios yang kemarin karena kepemilikan lahan tidak jelas, apakah milik adat atau gereja. Jadi untuk sementara dibangun di halaman kantor Bupati, sementara kami berkantor di Hotel Tolikara," jelas Usman di Jayapura, Rabu (22/7/2015).
Pangdam XVII Cenderawasih, Mayjen TNI Fransen Siahaan, mengatakan, pihaknya akan menambah dua peleton personel TNI untuk membantu proses rekonstruksi dan percepatan pembangunan kembali rumah kios dan mushala.
“Saya sudah menambah dua peleton prajurit TNI dari Wamena untuk membantu 60 prajurit yang sudah ada di Karubaga. Mereka sudah melakukan pembersihan puing kebakaran kemarin bersama Kepolisian dan warga setempat,” jelas Fransen.
Dijelaskan Fransen, Kodam Cenderawasih sudah menerima dana bantuan dari Presiden Joko Widodo untuk rekonstruksi di Karubaga senilai Rp 1 miliar. Fransen akan menyerahkan bantuan tersebut berbarengan dengan kunjungan Menko Politik, Hukum, dan Keamanan Tedjo Edhy Purdijatno ke Karubaga, Kamis (23/7/2015) besok.
“Saya mewakili Presiden akan melakukan peletakan batu pertama pembangunan rumah kios. Awalnya Bupati akan membangun 64 unit, namun oleh Presiden ditambahkan menjadi 70 unit. Selain itu akan ditambahkan lagi 15 unit rumah kios untuk orang asli Papua,” jelas Fransen.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Sosial Provinsi Papua, Ribka Haluk, mengatakan bahwa pihaknya akan mengirimkan bantuan beras kepada pengungsi Insiden Tolikara, Kamis besok. “Karena keterbatasan pengangkutan, besok kami hanya akan mengirimkan 5 ton beras ke Karubaga, Tolikara,” jelas Ribka.