Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Tim DVI Ungkap Identitas Korban Hercules Selama 3 Tahun Terakhir

Kompas.com - 03/07/2015, 19:05 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

MEDAN, KOMPAS.com — Seragam biru-biru dengan sepatu boots selalu jadi andalan tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri dalam setiap proses identifikasi korban bencana, termasuk terkait kecelakaan pesawat terbang. Dalam tiga tahun terakhir, tim DVI menghadapi tantangan berbeda mengungkap identitas korban kecelakaan pesawat terbang di Indonesia.

"Saya bisa bilang tidak ada satu pun yang namanya operasi DVI itu persis sama. Walaupun katakanlah sama-sama kecelakaan pesawat, tapi beda," kata Direktur Eksekutif DVI Mabes Polri Komisaris Besar Anton Castilani di Rumah Sakit Umum Pemerintah (RSUP) Haji Adam Malik, Medan, Jumat (3/7/2015).

Dalam tiga tahun terakhir, ada tiga insiden kecelakaan pesawat besar, yakni Sukhoi Superjet 100 di Gunung Salak Bogor pada Mei 2012 silam, Air Asia QZ8501 di Selat Karimata Kalimantan pada Desember 2014, dan Hercules C-130 di Medan pada Juli 2015.

Salah satu tantangan utama dalam mengungkap identitas korban adalah kondisi jenazah yang hancur dan terbakar. Kondisi ini dinilai Anton cukup sulit untuk mengidentifikasi korban.

"Makanya, waktu Sukhoi itu kita bergantung pada pemeriksaan DNA," ungkap Anton.

Identifikasi kecelakaan yang menewaskan semua penumpang dan kru pesawat itu selesai dalam waktu delapan hari. Sebanyak 200 ahli identifikasi terlibat dalam hal ini. Waktu tersebut tergolong cepat karena data-data penumpang jelas dan tepat.

Tantangan yang berbeda dihadapi tim DVI terkait kasus Air Asia QZ8501 pada Desember 2014. Tantangannya pada kondisi jenazah yang rusak akibat tenggelam.

"Itu jatuh di laut, proses pembusukan di air dan sebagainya. Ini merupakan kesulitan yang berbeda," jelas Anton.

Proses identifikasi kecelakaan Air Asia ini memerlukan waktu dua bulan. Sekitar 400 ahli terlibat dilibatkan. Proses identifikasi juga terbilang lama karena proses pengambilan korban yang tergolong sulit.

Sedangkan pada kasus Hercules C-130, tim DVI melihat ini sebagai kasus yang relatif mudah. Namun, tim terganjal pada data pembanding. "Kondisi jenazah relatif lebih mudah. Karena tidak semua terbakar," kata Anton.

Selain itu, tempat kejadian perkara terlokalisasi di suatu tempat. Terkait hal ini, tim mengerahkan 100 ahli identifikasi.

Saat ini proses identifikasi korban Hercules terus berlanjut. Korban yang teridentifikasi yakni sebanyak 114 orang hingga Jumat (3/7/2015) pukul 18.00 WIB.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com