"Warga mengaku bisa irit sampai 50 persen untuk biaya produksi lontong saat beralih memakai gas," kata wali kota perempuan pertama Surabaya ini, Senin (22/6/2015) sore.
Saat ini, kata Risma, di pusat industri lontong di pemukiman Jalan Banyuurip X, Kelurahan Kupang Krajan, Kecamatan Sawahan, itu sudah ada 300 industri rumahan yang menggunakan gas.
"Karena dinilai sangat bermanfaat, maka ditambah lagi," jelas Risma.
Selain menambah pasokan gas rumahan untuk kawasan Kampung Lontong, PGN juga menambah pasokan gas ke sejumlah titik permukiman seperti di kawasan Medokan, jalan Urip Simoharjo, perkampungan Grudo di Jalan Kartini, dan jalan Manukan.
Disebut sebagai Kampung Lontong, karena mayoritas warga kampung tersebut aktivitas sehari-harinya membuat lontong. Dalam sepekan, setidaknya 10 ton sampai 15 ton beras "mekar" dihabiskan oleh 90 lebih pembuat lontong di kampung ini. Saat Ramadhan, produksi lontong biasanya meningkat 20-30 persen untuk didistribusikan ke seluruh kawasan Surabaya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.