Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Saya Kecewa Sudah Memilih Ridwan Kamil"

Kompas.com - 11/06/2015, 16:51 WIB
Kontributor Bandung, Rio Kuswandi

Penulis


BANDUNG, KOMPAS.com — Assyifa (50), warga Stasiun Barat, Kecamatan Andir, Kota Bandung, Jawa Barat, mengaku kecewa dengan kepemimpinan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil (Emil) dan wakilnya, Oded M Danial.

Emil dan Oded dinilai tidak memberikan perlindungan kepada warga Stasiun Barat terkait rencana eksekusi lahan di kawasan tersebut oleh PT Kereta Api Indonesia (KAI), Kamis (11/6/2015) (Baca juga: Eksekusi Lahan PT KAI, Warga Stasiun Barat Mengamuk hingga Pukuli Petugas)

Assyifa membandingkan kepemimpinan keduanya dengan mantan Wali Kota Bandung Dada Rosada dan wakilnya, Ayi Vivananda. Menurut dia, saat memimpin, Dada dan Ayi tak pernah mengusik kenyamanan warga Stasiun Barat untuk tinggal di kawasan tersebut.

"Kalau dulu (zaman Dada-Ayi), setelah kita menghadap wali kota, itu sampai menahan (eksekusi) hingga lima tahun kepemimpinan wali kota selesai. Tapi, Wali Kota yang sekarang (Ridwan Kamil) tidak ada apa-apanya. Saya kecewa sudah memilih Ridwan Kamil," kata Assyifa di sela prosesi eksekusi lahan seluas 9.600 meter persegi di Jalan Stasiun Barat, Kecamatan Andir, Kota Bandung, Jawa Barat.

Beberapa waktu lalu, lanjutnya, sebelum eksekusi dilakukan, pihaknya dan warga lainnya sempat menemui Oded di rumah dinasnya untuk meminta perlindungan atas rencana eksekusi oleh PT KAI di lahan tersebut. Namun, dia mengatakan, mereka menuai kekecewaan.

"Saya pernah datang ke rumah dinas Wakil Wali Kota, Pak Oded, tetapi jawabannya sangat disesalkan, saya kecewa. Jawabannya (jawaban Oded) hanya, 'Itu bukan wewenang saya, silakan cari pengacara'. Terus terang saya kecewa," ujarnya.

"Warga Bandung meminta perlindungan kepada pemimpin Bandung, tetapi pemimpinnya sendiri tidak melindungi warganya, terus kita harus ke mana lagi meminta perlindungan?" ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, PT KAI melakukan eksekusi lahan miliknya di kawasan Stasiun Barat. Eksekusi berlangsung ricuh. Warga ramai-ramai berteriak histeris. Warga terlibat saling dorong dan melempar petugas dengan batu, balok kursi, dan benda lain.

Warga juga memukuli beberapa petugas. Akibat insiden ini, tiga petugas polsus (polisi khusus) tim eksekusi PT KAI terluka. Eksekusi akhirnya ditunda setelah sebelumnya pihak PT KAI dan perwakilan warga melakukan mediasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com