Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ganjar: Pegawai di Jateng Nyaman dengan Gaji dan Tunjangan

Kompas.com - 10/06/2015, 20:15 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis


SUKOHARJO, KOMPAS.com - Masalah mentalitas kerja para pegawai di Jawa Tengah dinilai masih sangat rendah. Banyak pegawai yang enggan meningkatkan kompetensi diri, namun memiih mau nyaman dengan menikmati gaji dan tunjangan.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengaku risau dengan hal tersebut. Berbagai upaya telah dicoba untuk meningkatkan kompetensi, namun usahanya masih belum dilirik para pegawai.

"Saya ini ingin agar nanti seusai memimpin Jateng, saya bisa tinggalkan 100 doktor, tapi antusiasnya tidak ada. Pegawai memilih stay karena tunjangannya banyak. Problemnya ini di mental, dan harus dikompori agar mau," kata Ganjar, Rabu (10/6/15) petang.

Ganjar mengaku telah mencoba mendorong dari berbagai cara. Bahkan, ia siap merekomendasikan pegawai untuk mendapatkan beasiswa untuk memilih sekolah unggulan di seluruh dunia. Sekali lagi, upaya itu masih belum terlaksana.

"Dana di Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) itu bisa dimanfaatkan. Uangnya ada Rp 20 Triliun, dan direkturnya orang Jateng," tambahnya.

Di sisi lain, Ganjar juga ingin agar para pegawainya bisa menampilkan sikap melayani pada masyarakat. Sebab, hal itu adalah konsekuensi dari pemerintah.

"Pertama memang harus melayani dulu, karena kita sebagai pemerintah. Setelah melayani, baru pegawai diminta menyelesaikan dengan kompetensi," tambahnya.

Kepada masyarakat, Ganjar juga menekankan agar warga tidak berharap banyak jadi pegawai, tapi lebih mendorong untuk jadi seorang enterpreneurship. Dia menilai, mayoritas alumnus perguruan tinggi kesulitan bekerja karena masih berharap menjadi pegawai, dibanding berusaha. Mental ini, lanjutnya, harus terus dibenahi.

"Jika kemarin ada anak yang IPKnya 3,9 tapi jualan jamu, biasa saja. Tidak usah malu, bagus jadi enterpreneur. Negara ini bisa kacau, karena semua lulusan inginnya jadi pegawai," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com